13.409 Guru PAI Ikut PPG 2024, Abu Rokhmad: Jika Tak Serius, Jangan Diluluskan

Sabtu, 13 Juli 2024 – 12:30 WIB
Sebanyak 13.409 guru PAI atau pendidikan agama Islam dari berbagai jenjang mengikuti PPG 2024. Foto: Humas Kemenag

jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 13.409 guru PAI atau pendidikan agama Islam dari berbagai jenjang mengikuti Pendidikan Profesi Guru atau PPG 2024, yang dimulai secara serentak pada Jumat (12/7).

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Abu Rokhmad bersyukur PPG PAI tahun ini bisa kembali digelar dengan diikuti peserta yang jumlahnya mencapai ribuan guru.

BACA JUGA: Diaspora Indonesia di Mesir Dukung Komitmen Ganjar-Mahfud Sejahterakan Guru Agama

 "PPG menjadi media yang sangat efektif untuk memacu para guru agama di Indonesia agar memiliki kompetensi sekaligus daya inovasi tinggi," kata Abu Rokhmad, Sabtu (13/7). 

Selain dengan rentang waktu empat bulan, kata dia, panita nasional PPG 2024 juga membuat sejumlah terobosan, seperti menambah fitur baru pada learning management system (LMS) dengan komponen aplikasi plagiarism checker (turnitin).

BACA JUGA: Info Terbaru Dirjen Nunuk soal PPG Prajabatan 2024, Jatah Lulusan S1 & D4 Banyak Sekali

Hal ini dilakukan supaya lulusan yang dihasilkan benar-benar memiliki kompetensi dan kualitas tinggi.

"PPG ini merupakan instrumen yang sangat penting, bukan sekadar soal sertifikatnya, tetapi ini sangat strategis karena bisa meningkat kompetensinya," ungkap Abu.

BACA JUGA: Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi Imam Masjid UEA 2024

Dia mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi guru agama, termasuk PAI, saat ini tidaklah ringan.

Sebab, dampak dari perkembangan teknologi yang pesat, para siswa begitu mudah mendapatkan pengetahuan yang diajarkan sangat profesional, tetapi bukan berasal dari sosok guru. 

Pengetahuan itu antara lain didapat dari berbagai platform media sosial atau alat pencari yang begitu mudah diakses tanpa mengenal tempat, waktu, dan kondisi.

Abu meminta para peserta PPG serius mengikuti proses perkuliahan hingga tuntas.

Sebab, PPG menjadi incaran banyak guru, dan antrean untuk mengikutinya mencapai 27 hingga 30 tahun. 

"Kalau mau berhasil, peserta PPG harus tekun, rajin, dan tidak mudah menyerah, meski proses perkuliahan dilakukan di sela kewajiban mengajar, mengurusi rumah tangga dan lainnya, " tuturnya. 

Abu mengingatkan bagi yang tidak serius jangan diluluskan karena ini demi memacu kompetensi guru agar lebih berprestasi di kemudian hari.

Dia berpesan jadikanlah PPG ini sebagai motivasi yang kuat.

Saatnya menunjukkan bahwa guru PAI mampu bersaing dengan guru bidang studi yang lain.

Lebih lanjut Abu mengapresiasi Direktorat PAI yang telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah.

Dia berharap dukungan besar dari pemda ini bisa dijawab dengan menelurkan lulusan yang berkualitas.

Direktur PAI Kementerian Agama M Munir menjelaskan bahwa PPG 2024 digelar dengan sistem daring dan melibatkan 48 Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidik dan Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Menurut dia, PPG merupakan bentuk komitmen negara untuk menciptakan para guru yang memiliki kompetensi serta inovatif.

"PPG ini antara lain amanat dari UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen serta PP tentang Guru. Saya mengapresasi atas dukungan pemda yang mengeluarkan anggaran besar untuk kesuksesan program ini," ujar Munir.

Munir yang juga wakil ketua Panitia Nasional PPG ini menjelaskan PPG 2024 digelar secara daring dengan basis domisili.

Selain lebih mudah diikuti dan tidak terlalu menganggu kewajiban para guru dalam mengajar, cara ini juga bisa menghemat pembiayaan. 

"Semoga dengan digelar tahun ini, antrean PPG juga bisa dipercepat. Saat ini masih ada setengah juta guru agama yang belum memiliki sertifikat pendidik," ujarnya.

PPG PAI 2024 digelar dalam dua angkatan (batch).

Untuk Batch I Pendalaman materi Batch I dilakukan mulai Juli hingga 3 Agustus dan direncanakan dijadwalkan selesai awal November.

Untuk Batch II digelar mulai awal Agustus dan dijadwalkan selesai pertengahan Desember 2024. (esy/jpnn) 


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler