JAKPUS - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI terus berupaya melindungi pasar tradisional dari peredaran boraks dan formalin. Hingga kini, sebelas di antara 150 pasar tradisional di DKI dinyatakan bebas formalin. Sisanya, yakni 139 pasar, masih dalam usaha disterilkan.
Kepala BPOM DKI Jakarta Dewi Prawitasari menjelaskan, upaya mengamankan pasar tradisional dari peredaran bahan kimia berbahaya terus dilakukan. Salah satunya, kampanye pasar aman di seluruh pasar di Jakarta. Setelah sebelas pasar itu dianggap aman, kemarin (21/11) BPOM mendatangi Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat.
Di pasar tersebut petugas mengambil beberapa sampel makanan yang dijual pedagang. Antara lain, tahu, siomay, mi bakso, otak-otak, dan bakso goreng. ''Hasilnya, kami masih menemukan makanan yang mengandung formalin dan pewarna tekstil,'' ujarnya. Selama melakukan uji coba di laboratorium keliling, petugas BPOM mengikutkan pegawai PD Pasar Jaya untuk melihat dan meneliti kandungan makanan itu.
Petugas pasar, kata dia, diajari menguji kandungan bahan berbahaya dalam makanan. ''Kalau ada makanan yang berbahaya, petugas pasar akan meminta pedagang tidak menjualnya lagi,'' ucapnya.
Dia juga menuturkan, meski sebelas pasar tersebut dinyatakan aman dari peredaran bahan berbahaya, tidak tertutup kemungkinan ada pedagang yang tetap menjualnya. ''Kalau steril semua sih tidak, kami tetap memantaunya,'' tambahnya. (bad/ano/c20/any)
BACA JUGA: Diuber Polda Metro Jaya, Teman Pria Sri Dibekuk di Papua
BACA ARTIKEL LAINNYA... 17.659 Warga Jakarta Mengungsi
Redaktur : Tim Redaksi