jpnn.com - PALEMBANG - Sebanyak 14 bayi di bawah lima tahun di Kecamatan Sako Palembang mengalami stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya.
"Berdasarkan data yang diterima Pemkot Palembang, ada 14 balita yang terkena stunting di Kecamatan Sako," kata Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang Fitrianti Agustinda seusai melantik tim penggerak stunting di Kecamatan Sako, Palembang, Selasa (30/8).
BACA JUGA: Harga Telur di Palembang Meroket, Ternyata Ini Biang Keladinya
Dia menambahkan dengan adanya kasus itu, pihaknya terus mengampanyekan program andalan mempercepat penurunan stunting di setiap kecamatan dan kelurahan.
"Adanya program ini diharapkan dapat menurukan angka stunting di Kota Palembang," katanya.
BACA JUGA: Pencinta Durian Wajib Mampir ke Bandara SMB II Palembang, Pasti Bakal Kegirangan
Menurut Fitri suatu program akan berjalan dengan baik apabila semua pihak bekerja secara bersama-sama.
"Tidak bisa hanya orang atau dinas terkait yang menyelesaikanya. Ya, selama ini kami lihat kinerjanya hanya sebatas ego sektoral saja, tidak bekerja secara bersama-sama," katanya.
BACA JUGA: Sekda Ratu Dewa Minta ASN Turut Berperan di Goro Kota Palembang
Untuk itu, Pemkot Palembang membentuk tim percepatan penurunan angka stunting yang terdiri dari ASN, puskesmas, dan tokoh masyarakat serta KUA.
"Mereka yang akan ditempatkan di berbagai kelurahan juga harus dibekali dengan pengetahuan serta wawasan yang luas," kata Fitriani Agustinda. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cuci Hati