Harga Telur di Palembang Meroket, Ternyata Ini Biang Keladinya

Senin, 29 Agustus 2022 – 21:43 WIB
Pakan ayam jagung kristal. Foto: Cuci Hati/jpnn.com

jpnn.com, PALEMBANG - Kenaikan harga telur ayam ras yang terjadi di seluruh Pasar Tradisional di Kota Palembang disebabkan oleh lonjakan harga pakan ayam.

Adapun kenaikan harga pakan sudah terjadi sejak enam bulan lalu.

BACA JUGA: Harga Telur Melambung Tinggi Dipicu Kenaikan Tarif Listrik

Salah satu pedagang pakan ternak di Pasar 10 Ulu Palembang, Ari (25) membenarkan adanya kenaikan harga pakan ayam peternak yang berimbas pada penjualan telur ayam oleh peternak ke para pedagang.

"Kalau dari pakan memang benar mengalami kenaikan harga, meskipun tidak signifikan akan tetapi ini tetap berpengaruh bagi konsumen terutama peternak ayam sendiri," ungkapnya, Senin (29/8).

BACA JUGA: Harga Telur Naik, Jokowi Yakin 2 Pekan Selesai

Adapun jenis pakan ayam yang melonjak kata dia, di antaranya pur ayam merek BR 21 yang sebelumya hanya Rp 9.000 per kilogram menjadi Rp 9.500 per kilogram, kemudian jenis pur BB dari yang sebelumnya Rp 12 ribu menjadi Rp 13 ribu per kilogram.

"Kalau dihitung per kilogram seperti ini terlihat masih murah, tapi kalau untuk kelas peternak tentunya akan diberatkan karena konsumsi mereka biasanya lebih banyak, bisa sampai puluhan kilo," katanya.

BACA JUGA: Harga Telur Ayam di Pasar Ini Tembus Rp 60 Ribu

Di sisi lain untuk harga per karung pur ayam dengan bobot 50 kilogram bisa naik hingga 40 ribu sampai 50 ribu, 

"Jenis N511 saja harganya naik 20 hingga 30 persen. Memang saat ini masih naik turun semua, yang turun hanya jagung kristal dan halus saja," jelasnya.

Kendati demikian, menurutnya kenaikan harga telur juga bisa disebabkan oleh faktor yang bersumber dari kualitas ayam petelur itu sendiri, sehingga pakan ayam tidak menjadi satu-satunya dampak melambungnya harga telur.

"Usia ayam petelur yang sudah tua juga menjadi penyebabnya sehingga produksi telur tidak lagi banyak, misal dari 1000 telur sekali panen bisa jadi hanya 500 telur saja," bebernya.

Winda (37) salah seorang ibu rumah tangga mengungkapkan, jika naiknya harga telur ayam sangat berdampak bagi masyarakat.

"Karena telur itu kan salah satu bahan pokok makanan, kalau naik seperti ini masyarakat akan susah," katanya.

Menurutnya, telur merupakan bahan pokok yang sangat dibutuhkan untuk membuat makanan.

"Semua makanan hampir membutuhkan telur ayam," ungkapnya.

Dia meminta agar pemerintah bisa mengendalikan kenaikan harga telur ayam tersebut.

"Harapannya pemerintah dapat mengendalikan harga telur jangan sampai melambung tinggi, masyarakat akan tambah susah kalau seperti ini," tutupnya. (mcr35/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler