14 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba, Langsung Dikirim ke Bio Farma

Rabu, 30 Juni 2021 – 18:56 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali mendatangkan 14 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech, Tiongkok, Rabu (30/6).

Kedatangan bahan baku vaksin tahap ke-18 ini dilakukan demi mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

BACA JUGA: Warga Australia di Bawah 40 Tahun Sekarang Bisa Mendapatkan Vaksin AstraZeneca

"Alhamdulillah, siang ini telah datang lagi tambahan 14 juta vaksin dalam bentuk bahan baku dari Sinovac Biotech," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers yang disiarkan Humas KPCPEN, Rabu (30/6).

Bulk vaksin itu diangkut menggunakan pesawat terbang milik maskapai Garuda Indonesia.

BACA JUGA: COVID-19 di Tiongkok: Kasus Baru Meningkat, Flu Burung Ditemukan di Manusia, WHO Setujui Vaksin Sinovac

Bulk vaksin disimpan dalam tujuh envirotainer besar. Setelah itu, diberangkatkan ke fasilitas Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

"Artinya perlu proses sekitar satu bulan di Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi yang siap dipakai," ujar Budi.

BACA JUGA: Bea Cukai Kembali Berikan Fasillitas Percepatan Importasi 10 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Mantan wakil menteri Badan Usaha Milik Negara (wamen BUMN) itu mengatakan sampai saat ini Indonesia sudah menerima total sebanyak 118,7 juta dosis.

Dia memerinci jumlah itu terdiri dari dosis vaksin jadi produksi Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

Kemudian, 105,5 juta dosis vaksin produksi Sinovac dalam bentuk bulk yang setelah diolah di Bio Farma menghasilkan 85 juta vaksin bentuk jadi.

Dia menegaskan total hingga 30 Juni ini Indonesia memiliki sebanyak 98,2 juta dosis vaksin bentuk jadi.

Menurut Budi, hal ini menggambarkan jumlah vaksin yang masuk ke Indonesia makin banyak.

"Nanti, ada donasi dari Covax/Gavi, AstraZeneca, Bulan Agustus (masuk, red) vaksin Pfizer, sehingga jumlah vaksin yang masuk di semester kedua makin banyak," ungkap BGS, sapaan Budi Gunadi Sadikin.

Kendati demikian, BGS tetap berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan pada saat pemerintah terus mendatangkan vaksin.

"Sekarang tolong bantu kami dengan cara kalau tidak ada kegiatan yang penting, tinggal di rumah supaya bisa mengurangi laju penularan, melindungi diri, dan keluarga, masyarakat, dan negara kita," ujarnya. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler