MALINO -- Musim hujan bukanlah waktu yang tepat untuk melakukan pendakian gunung. Namun jika tetap ingin mendaki, para pendaki diimbau agar melakukan koordinasi dengan Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) dan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Dengan koordinasi dengan kedua badan tersebut, pendaki bisa memperoleh saran atau masukan sebelum mendaki gunung. Terutama dari BMKG, pendaki bisa mendapatkan informasi mengenai prakiraan cuaca seminggu ke depan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Basarnas Makassar, Sulawesi Selatan, Roki Asikin, usai memimpin tim SAR gabungan yang melakukan misi pencarian dan penyelamatan terhadap 14 pendaki Gunung Bawakaraeng, di Dusun Lembanna. Desa Kampung Beru, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Rabu (2/1),
Ke-14 pendaki gunung yang umumnya mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Makassar tersebut berhasil dievakuasi ke Lembanna dalam keadaan selamat.
Sebelumnya, Basarnas Makassar menerima laporan dari SAR Unhas tentang sekelompok pendaki gunung yang terjebak cuaca buruk di Pos Tujuh, Gunung Bawakaraeng, pada Rabu 2 Januari sekitar pukul 00.30. Setengah jam kemudian, Basarnas menerjunkan personilnya menuju Lembanna yang merupakan basecamp pendaki di kaki Gunung Bawakaraeng.
Bersama tim SAR lainnya, yakni Palang Merah Indonesia, Korps Suka Rela PMI Unhas serta SAR Unhas, tim gabungan SAR yang terdiri dari 23 orang ini meninggalkan Lembanna menuju ke Pos Tujuh sekitar pukul 07.00. Tepat pada pukul 11.40, tim berhasil menemukan para pendaki, pada ketinggian 2180 meter dari permukaan laut.
"Kita menemukan mereka di koordinat 05 derajat, 17 menit, 18 detik Lintang Selatan, 119 derajat, 55 menit, 48 detik, Bujur Timur," papar Roki.
Yang patut disyukuri, kata Roki, kondisi para pendaki dalam keadaan sehat. "Mereka kedinginan tapi belum sempat kehilangan suhu badan," tambahnya.
Selanjutnya, para pendaki dievakuasi kembali ke Lembanna. Mereka tiba dengan selamat di Lembanna menjelang sore. Hari itu juga, mereka meninggalkan Lembanna menuju Kota Makassar. (aha)
Dengan koordinasi dengan kedua badan tersebut, pendaki bisa memperoleh saran atau masukan sebelum mendaki gunung. Terutama dari BMKG, pendaki bisa mendapatkan informasi mengenai prakiraan cuaca seminggu ke depan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Basarnas Makassar, Sulawesi Selatan, Roki Asikin, usai memimpin tim SAR gabungan yang melakukan misi pencarian dan penyelamatan terhadap 14 pendaki Gunung Bawakaraeng, di Dusun Lembanna. Desa Kampung Beru, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Rabu (2/1),
Ke-14 pendaki gunung yang umumnya mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Makassar tersebut berhasil dievakuasi ke Lembanna dalam keadaan selamat.
Sebelumnya, Basarnas Makassar menerima laporan dari SAR Unhas tentang sekelompok pendaki gunung yang terjebak cuaca buruk di Pos Tujuh, Gunung Bawakaraeng, pada Rabu 2 Januari sekitar pukul 00.30. Setengah jam kemudian, Basarnas menerjunkan personilnya menuju Lembanna yang merupakan basecamp pendaki di kaki Gunung Bawakaraeng.
Bersama tim SAR lainnya, yakni Palang Merah Indonesia, Korps Suka Rela PMI Unhas serta SAR Unhas, tim gabungan SAR yang terdiri dari 23 orang ini meninggalkan Lembanna menuju ke Pos Tujuh sekitar pukul 07.00. Tepat pada pukul 11.40, tim berhasil menemukan para pendaki, pada ketinggian 2180 meter dari permukaan laut.
"Kita menemukan mereka di koordinat 05 derajat, 17 menit, 18 detik Lintang Selatan, 119 derajat, 55 menit, 48 detik, Bujur Timur," papar Roki.
Yang patut disyukuri, kata Roki, kondisi para pendaki dalam keadaan sehat. "Mereka kedinginan tapi belum sempat kehilangan suhu badan," tambahnya.
Selanjutnya, para pendaki dievakuasi kembali ke Lembanna. Mereka tiba dengan selamat di Lembanna menjelang sore. Hari itu juga, mereka meninggalkan Lembanna menuju Kota Makassar. (aha)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggakan Listrik TNI Capai Rp3,5 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi