PONTIANAK - Jumlah tunggakan pembayaran rekening listrik di Kota Pontianak selama 2012 ternyata cukup tinggi. Hingga Senin (31/12) jumlah tunggakan itu mencapai Rp12,561 miliar.
Manajer PT PLN (Persero) Cabang Pontianak Achmad Ismail mengatakan kebanyakan pelanggan yang menunggak pembayaran listrik adalah dari kalangan rumah tangga dan industri. "Untuk pelanggan rumah tangga dan industri jumlah tunggakannya mencapai Rp9 miliar. Ini sangat tinggi,"ÃÂ kata Achmad Ismail. Sementara pelanggan kantor pemerintahan tergolong sedikit. "Tentu karena di setiap instansi sudah ada penganggarannya. Jadi pembayarannya tepat waktu,"ÃÂ kata Ismail.
Yang menarik, penunggak pembayaran listrik juga berasal dari kalangan TNI. Dari Januari hingga Desember 2012, jumlah tunggakannya mencapai Rp3,5 miliar. "Tunggakan ini kebanyakan adalah kantor-kantor TNI pembayarannya dari pusat sehingga terkadang jika dana dari pusat belum turun yang di sini ya nggak bisa apa-apa. Kalau kita tagih, yang bertanggungjawab di sini juga tetap tak bisa bayar. Masalahnya kalau dananya tidak turun-turun ya nggak dibayar-bayar,"ÃÂ keluhnya.
Sementara untuk asrama tentara yang dibiayai secara pribadi tidak ada masalah dalam pembayaran listrik. "Bayarnya tepat waktu,"ÃÂ jelasnya. Begitu pula kantor-kantor kepolisian menurut Achmad tergolong tepat waktu. "Kantor-kantor polisi tidak ada tunggakan. Bayarnya tepat waktu. Mungkin karena dananya sudah dianggarkan di daerah bukan dari pusat,"ÃÂ katanya.
Saat ini jumlah pelanggan PLN di Kota Pontianak mencapai 333.333 pelanggan, dengan pembagian pelanggan paska bayar sebanyak 288.333 dan pra bayar 45.000. Menurut Achmad Ismail PLN biasanya memberikan peringatan pada pelanggan yang tidak melakukan pembayaran sesuai waktu yang telah ditetapkan. "Jika sudah diberikan peringatan tetap saja tidak mau bayar ya kita akan putuskan listriknya. Sudah banyak itu yang kita putus aliran listriknya,"ÃÂ katanya.
Menurut Achmad meski tidak membayar rekening listrik, banyak pelanggan yang protes saat PLN memutus aliran listriknya. Bahkan banyak diantara mereka yang marah-marah. "Namun petugas harus tetap tegas karena hal ini demi kepentingan bersama,"ÃÂ lanjutnya.
Ismail berharap para pelanggan bisa membayar rekening listrik tepat waktu. Sebab uang yang dibayarkan pelanggan nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan pelanggan sendiri. "Kalau banyak yang tidak bayar yang dirugikan juga pelanggan itu sendiri,"ÃÂ pungkasnya. (her)
Manajer PT PLN (Persero) Cabang Pontianak Achmad Ismail mengatakan kebanyakan pelanggan yang menunggak pembayaran listrik adalah dari kalangan rumah tangga dan industri. "Untuk pelanggan rumah tangga dan industri jumlah tunggakannya mencapai Rp9 miliar. Ini sangat tinggi,"ÃÂ kata Achmad Ismail. Sementara pelanggan kantor pemerintahan tergolong sedikit. "Tentu karena di setiap instansi sudah ada penganggarannya. Jadi pembayarannya tepat waktu,"ÃÂ kata Ismail.
Yang menarik, penunggak pembayaran listrik juga berasal dari kalangan TNI. Dari Januari hingga Desember 2012, jumlah tunggakannya mencapai Rp3,5 miliar. "Tunggakan ini kebanyakan adalah kantor-kantor TNI pembayarannya dari pusat sehingga terkadang jika dana dari pusat belum turun yang di sini ya nggak bisa apa-apa. Kalau kita tagih, yang bertanggungjawab di sini juga tetap tak bisa bayar. Masalahnya kalau dananya tidak turun-turun ya nggak dibayar-bayar,"ÃÂ keluhnya.
Sementara untuk asrama tentara yang dibiayai secara pribadi tidak ada masalah dalam pembayaran listrik. "Bayarnya tepat waktu,"ÃÂ jelasnya. Begitu pula kantor-kantor kepolisian menurut Achmad tergolong tepat waktu. "Kantor-kantor polisi tidak ada tunggakan. Bayarnya tepat waktu. Mungkin karena dananya sudah dianggarkan di daerah bukan dari pusat,"ÃÂ katanya.
Saat ini jumlah pelanggan PLN di Kota Pontianak mencapai 333.333 pelanggan, dengan pembagian pelanggan paska bayar sebanyak 288.333 dan pra bayar 45.000. Menurut Achmad Ismail PLN biasanya memberikan peringatan pada pelanggan yang tidak melakukan pembayaran sesuai waktu yang telah ditetapkan. "Jika sudah diberikan peringatan tetap saja tidak mau bayar ya kita akan putuskan listriknya. Sudah banyak itu yang kita putus aliran listriknya,"ÃÂ katanya.
Menurut Achmad meski tidak membayar rekening listrik, banyak pelanggan yang protes saat PLN memutus aliran listriknya. Bahkan banyak diantara mereka yang marah-marah. "Namun petugas harus tetap tegas karena hal ini demi kepentingan bersama,"ÃÂ lanjutnya.
Ismail berharap para pelanggan bisa membayar rekening listrik tepat waktu. Sebab uang yang dibayarkan pelanggan nantinya akan dipergunakan untuk kepentingan pelanggan sendiri. "Kalau banyak yang tidak bayar yang dirugikan juga pelanggan itu sendiri,"ÃÂ pungkasnya. (her)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Unggas Positif Flu Burung
Redaktur : Tim Redaksi