jpnn.com, BATAM - Tim WFQR Tanjungbalai Karimun bersama Tim Charli berhasil mengamankan speed boat yang membawa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Malaysia, Sabtu (13/5) lalu.
Sedikitnya 14 orang TKI beserta tekong dan dan ABK-nya berinisial A, 44 dab B, 33, ditahan.
BACA JUGA: Magelang Rusuh! Warga Bentrok dengan Suporter PSS, Ini Fotonya
Dari pengakuan A dan B, sebelum berangkat menyelundupkan TKI tersebut, mereka mengakui mengonsumsi narkoba jenis sabu terlebih dahulu.
Pengakuan tekong dan ABK itu diperkuat hasil tes urin dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kepri. Kedua
BACA JUGA: Mobil Dinas Kapolres Situbondo Kecelakaan, Begini Kondisinya!
"Mereka menggunakan sabu itu sebelum turun ke laut. Katanya, memakai barang itu supaya dalam keadaan senang dan berani untuk melakukan penyelundupan," ujar Danlantamal IV Tanjungpinang, Kolonel Laut (P) R Eko Suyatno saat ditemui Batam Pos (Jawa Pos Group) di Hotel Swis Bel Harbourbay, Selasa (16/5).
Dijelaskan Eko, kapal speed boat yang didukung dengan mesin 40 pk itu berangkat dari Pontian, Malaysia dengan tujuan Tanjung Sebatak Leho.
BACA JUGA: Pengakuan Mengejutkan ABK Penyelundup Usai Ditabrak Kapal Patroli BC
Untuk mengelabui petugas, mereka berangkat pada mala hari dan para TKI yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia itu disembunyikan dibawah terpal hijau.
"Saat ini, satu orang tekong, satu orang ABK dan 14 orang TKI itu masih diamankan di Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjungbalai Karimun guna penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Eko menambahkan, pihaknya telah memprediksi bahwa penyelundupan akan semakin sering terjadi pada saat menjelang masuknya bulan Ramadhan, khususnya penyelundupan TKI yang masuk ke Malaysia secara ilegal.
Setiap tahunnya, kegiatan penyelundupan TKI menjelang bulan ramadhan ini sering dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Sindikat sepertinya tidak pernah kehabisan akal dan hal ini terkadang menuai kecelakaan di laut akibat cuaca buruk ataupun kelebihan penumpang hingga menelan puluhan korban," katanya.
Untuk itu, Eko meminta kepada instansi terkait untuk membantu pemulangan para TKI yang saat ini masih berada di Malaysia. Bantuan ini dinilainya akan sangat membantu para TKI ilegal itu terhindar dari maut.
"Harapan saya kepada semua stakeholder turun tangan untuk membantu saudara kita pulang, sehingga tidak dimanfaatkan orang yang tidak bertanggung jawab," imbuhnya. (cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prostitusi Terselubung Rumah Dijual, Tamu Dipandu Lewat Samping
Redaktur & Reporter : Budi