jpnn.com, TANJUNGBALAI ASAHAN - Kabar mengejutkan datang dari kasus kapal penyelundup pakaian bekas atau monza yang tenggelam ditabrak kapal Patroli Bea Cukai di perairan Batubara, Pulau Jemur, Sumut, Sabtu (13/5) dini hari.
Pasalnya, para ABK yang selamat mengaku bahwa total awak kapal yang melompat ke laut bukan 11 orang melainkan 30 orang.
BACA JUGA: Patroli BC Tabrak Kapal Penyelundup, Dua Tewas, Sembilan Hilang
Sampai saat ini keberadaan mereka belum diketahui. Kemarin data yang terkumpul ada dua tewas dan sembilan lagi hilang. Dengan informasi terbaru ini, maka jumlah hilang sekira 28 orang lagi.
Seorang nelayan berinisial ED mengaku, dia dan kedua korban yang ditemukan tewas mengapung di laut yakni Rusli alias Uli (36) dan Andika (18) sebenarnya ditugasi untuk mengawal kapal penyelundup monza dari Malaysia.
BACA JUGA: Penerimaan Bea Keluar Tembus Rp 1,2 Triliun
Hanya saja saat itu ED tidak satu kapal dengan keduanya melainkan naik kapal lain.
Saat kapal pengangkut monza itu melintas di Pulau Jemur, kapal tersebut dihadap kapal patroli petugas Bea Cukai. Karena takut ketangkap, tiga kapal pengawal kapal penyelundup monza melarikan diri.
BACA JUGA: BC Perkuat Pencegahan Penyelundupan dengan Operasi Jaring Sriwijaya
Sementara kedua korban yang berada di atas kapal penyelundup monza hanya bisa pasrah saat nahkoda mencoba kabur dari kejaran petugas.
Namun nahas kapal penyelundup monza itu berhasil dikejar dan terjadi tabrakan dengan kapal petugas Bea Cukai yang mengakibatkan kapal penyelundup monza tenggelam.
Sementara di atas kapal tersebut sedikitnya ada 30 orang ABK. Melihat kapal yang mereka tumpangi tenggelam, para ABK tersebut langsung lompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
“Sebenarnya ada tiga kapal kami. Satu kapal mengangkut monza, dua kapal lagi menjadi pengawal. Aku di kapal pengawal itu, sementara mereka berdua ada di kapal yang mengangkut monza.”
“Ya kalau menurut perkiraanku ada sedikitnya 30 orang di kapal mereka yang tenggelam. Semua ABK nya lompat ke laut saat kapal mau tenggelam. Namun aku nggak tahu lagi bagaimana nasib mereka, karena kami langsung melarikan diri,” bebernya seperti dilansir metroasahan (Jawa Pos Group) hari ini.
Saat ini, Pihak Basarnas Kota Tanjungbalai terus melakukan pencarian.
Sementara itu, Menurut Plh Kapos Basarnas Tanjungbalai-Asahan Romy Erwinsyah Putra sampai saat ini pihaknya terus melakukan pencarian terhadap ABK yang dikabarkan lompat ke laut. Namun Romy mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian yang mengakibatkan dua nelayan yang mereka temukan tewas mengambang di laut.
“Kalau kronologisnya saya nggak tahu pasti. Yang jelas kita mendapat kabar ada nelayan yang ditemukan tewas mengambang di laut. Makanya kita turun dan melakukan evakuasi. Kalau soal kabar yang mengatakan kapal mereka tenggelam karena ditabrak itu saya tidak tahu,” jelasnya. (jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerimaan Cukai Plastik Terancam Tak Sesuai Target
Redaktur & Reporter : Budi