142 Mahasiswa Indonesia Terjebak di Sudan, Minta Bantuan ke Pak Ganjar

Selasa, 12 Mei 2020 – 22:19 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Foto: Dok/Ngopibareng.id

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng dan Biro Kesra Jateng telah bergerak membantu 142 mahasiswa yang tertahan di Sudan.

Dia juga mengatakan Kementerian Luar Negeri langsung menyisir keberadaan para mahasiswa tersebut.

BACA JUGA: Bantu Para Seniman yang Kehilangan Penghasilan, Ganjar Buka Donasi di Panggung Kahanan

Menurut Ganjar, ratusan mahasiswa itu selain dari Jawa Tengah juga berasal dari berbagai daerah lain.

Saat ini mereka tidak bisa pulang ke Tanah Air. Para mahasiswa itu mengaku kesulitan logistik karena kehabisan uang saku, dan akhirnya mereka mengajukan bantuan sebesar Rp 71 juta.

BACA JUGA: Bikin Terharu, Dua Lansia Datang Bawa Uang untuk Ganjar, Menawarkan Diri jadi Sukarelawan

"Sudah disiapkan tadi dan kami sepakat untuk kami bantu dari BAZNAS. Kami sudah ketemu Ketua BAZNAS, Biro kesra Jateng dan sudah kami berikan nomor teleponnya mudah-mudahan bisa segera dikirim (bantuannya)," kata Ganjar pada Selasa (12/5).

Ganjar mengatakan keberadaan 142 mahasiswa di Sudan tersebut dia ketahui ketika melakukan live Instagram beberapa waktu lalu bersama istri dan anaknya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Klaster Freeport Dimulai, Pemprov DKI Ingkar Janji? Telur Infertil

Dalam live tersebut beberapa warga memang mengajukan untuk bisa live secara bersama.

"Kemudian ada yang masuk dari Sudan. 'Pak boleh tidak ngobrol', kemudian saya pencet lalu ngobrol. Ternyata dia sudah pernah ngirim surat, tapi tidak tahu di mana suratnya. Coba kirim lagi dan ternyata kepadanya, kepada saya. Mungkin itu berkahnya Ramadan. Ngirim surat langsung belum sampai, begitu live instagram langsung bisa," katanya.

Saat mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Jokowi,  Ganjar juga menyampaikan kabar tersebut.

Bahkan setelah rapat, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudirini langsung menghubunginya.

 Selain dirinya, menurut Ganjar, pihak Kemenlu juga langsung menghubungi Dubes RI di Sudan.

"Bantuan memang sudah pernah diberikan. Hanya kami menyampaikan, sepertinya waktunya butuh sedikit panjang, sehingga mereka nyaman belajar di sana dengan mendapatkan kecukupan logistik," katanya.

Menurut Ganjar, para mahasiswa tersebut sudah tidak mendapat kiriman dari orang tuanya.

Untuk itu, pihaknya bersama pemerintah pusat langsung bergerak, mengingat kondisi negara Sudan yang tengah mengalami krisis.

"Waktu saya konsultasi dengan Bu Menlu, bagaimana sebaiknya? Mungkin orangtuanya tidak bisa mengirim bantuan. Perhatian itu akan sangat baik sekali," katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler