145 TKA China Lagi Tiba di Bintan, Tanpa Mereka Proyek Terganggu

Senin, 07 September 2020 – 06:43 WIB
Sebanyak 145 orang pekerja asal China menggunakan pesawat carter dari Tiongkok tiba di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Sabtu (5/9). Mereka dites usap sebelum menjalani karantina di-PT BAI (Nikolas Panama)

jpnn.com, BINTAN - Sebanyak 145 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China, Republik Rakyat Tiongkok kembali didatangkan ke Pulau Bintan, Kepulauan Riau.

Ratusan pekerja asal Negeri Tirai Bambu itu dipekerjakan di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang yang dikelola PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).

BACA JUGA: TKA Tiongkok Datang Lagi, Fadli Zon: Masihkah Kita Tuan di Negeri Sendiri?

Mereka didatangkan dengan pesawat khusus pesawat Qingdao Airlines yang mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang pada Sabtu (5/9) lalu.

"Sabtu (5/9) ada lagi 145 pekerja dari China masuk ke perusahaan kami sehingga menjadi sekitar 450 orang. Sama seperti pekerja asing lainnya mereka menaati protokol kesehatan," kata Direktur Utama PT BAI Santoni, Minggu (6/9).

BACA JUGA: Digarap Jepang, Proyek Kereta Cepat India Malah Mandek

Menurut Santoni, masyarakat sudah memaklumi bahwa para pekerja asing itu hanya sementara bekerja di perusahaan dengan status penanaman modal asing (PAM) tersebut.

TKA asal China yang dipekerjakan di sana juga tidak sembarangan karena punya keahlian dalam membangun PLTU dan "smelter" di Galang Batang.

BACA JUGA: Negara Lain Tutup Pintu bagi WNI, Rizal Ramli Singgung Ironi Pemerintah Ogah Lockdown

Apalagi proyek PLTU di lokasi itu ditargetkan selesai pada November 2020, sedangkan proyek smelter direncanakan beroperasi Januari 2021.

"Tanpa pekerja dari China tersebut, proses pembangunan terganggu," tukas Santoni.

Dia juga memastikan mayoritas pekerja di perusahaan yang dia pimpin merupakan WNI. Ada sekitar 3 ribu pekerjanya adalah warga Bintan maupun daerah lain di Indonesia.

Pihak perusahaan bahkan telah menjalin komitmen dengan Bupati Bintan Apri Sujadi untuk mempekerjakan warga lokal. "Paling banyak warga Bintan yang bekerja di perusahaan kami," sebut Santoni.

Santoni menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya tetap menaati ketentuan yang berlaku dalam  mempekerjakan warga asing.

"Kami tidak mungkin main-main karena perusahaan ini menanamkan modal di Bintan sebesar Rp 20 triliun. Jadi kami taati aturan agar seluruh kegiatan berjalan lancar," tambahnya.(Ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
tka china   PMA   Pulau Galang  

Terpopuler