JAKARTA - Sebanyak 15 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melebarkan sayap ke Myanmar dalam waktu dekat. Hal itu dikatakan Menteri BUMN Dahlan Iskan di sela-sela rapat pimpinan dengan PLN. Pengembangan bisnis ke 15 BUMN ini menindaklanjuti kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang melakukan kunjungan kerja ke Myanmar beberapa minggu lalu.
Meski tidak hafal keseluruhan nama-nama perusahaan tersebut, mantan dirut PLN ini memastikan PT PLN (Persero), PT Timah (Persero), PT Garuda Maintenance Facility (GMF), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) akan turut berkontribusi ke Myanmar.
Pada tahap awal, kata Dahlan, ke 15 BUMN ini nantinya akan memberikan pengaruh positif terlebih dahulu dengan menanam kebaikan dan memberikan ilmu bisnisnya.
"15 BUMN ini akan mencari rejeki di Myanmar, dengan cara menanamkan kebaikan. Dari situ nanti mereka bisa ekspansi (perluasan bisnis-red) lebih lanjut dan bisa dipercaya di sana," ujar Dahlan di Gedung PLN, Jakarta, Selasa (19/3).
PLN menurut Dahlan akan ke Myanmar untuk bekerjasama dalam masalah susut jaringan (loses) listrik. Nantinya, PLN di sana akan langsung menjadi konsultan.
"Untuk supervisi sistem jaringan kelistrikan di Myanmar, karena sistem kelistrikan di sana masih di atas 20 persen. Susutnya itu karena listrik yang diproduksi hilang di jalan. Itu terjadi karena sistem distribusi listrik yang kurang baik," papar Dahlan.
Untuk PT Timah sudah mendapatkan lahan 10 hektare di Myanmar Selatan untuk penambangan timah. "Jadi tidak hanya perusahaan asing nambang di Indonesia, tapi kita juga akan nambang di luar. Seperti Semen Indonesia juga akan ke sana untuk penuhi kebutuhan Semen di Myanmar," terangnya.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga akan membangun pembangkit listrik sebesar 2x20 megawatt di Myanmar, dengan nilai investasi pembangunan sekitar USD 80 juta.
GMF, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) ini akan mengajukan usul melakukan perawatan (maintenance) pesawat-pesawat di Myanmar. Sedangkan Bank BNI akan mengkoordinasikan keuangan perusahaan BUMN yang di sana.
Sementara PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Bulog dan BUMN karya juga dimungkinkan untuk berkontribusi. "Tapi belum tentu kalau untuk Telkom kepastiannya, karena harus melalui proses tender, begitu juga dengan BUMN karya," tutup pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini. (chi/jpnn)
Meski tidak hafal keseluruhan nama-nama perusahaan tersebut, mantan dirut PLN ini memastikan PT PLN (Persero), PT Timah (Persero), PT Garuda Maintenance Facility (GMF), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) akan turut berkontribusi ke Myanmar.
Pada tahap awal, kata Dahlan, ke 15 BUMN ini nantinya akan memberikan pengaruh positif terlebih dahulu dengan menanam kebaikan dan memberikan ilmu bisnisnya.
"15 BUMN ini akan mencari rejeki di Myanmar, dengan cara menanamkan kebaikan. Dari situ nanti mereka bisa ekspansi (perluasan bisnis-red) lebih lanjut dan bisa dipercaya di sana," ujar Dahlan di Gedung PLN, Jakarta, Selasa (19/3).
PLN menurut Dahlan akan ke Myanmar untuk bekerjasama dalam masalah susut jaringan (loses) listrik. Nantinya, PLN di sana akan langsung menjadi konsultan.
"Untuk supervisi sistem jaringan kelistrikan di Myanmar, karena sistem kelistrikan di sana masih di atas 20 persen. Susutnya itu karena listrik yang diproduksi hilang di jalan. Itu terjadi karena sistem distribusi listrik yang kurang baik," papar Dahlan.
Untuk PT Timah sudah mendapatkan lahan 10 hektare di Myanmar Selatan untuk penambangan timah. "Jadi tidak hanya perusahaan asing nambang di Indonesia, tapi kita juga akan nambang di luar. Seperti Semen Indonesia juga akan ke sana untuk penuhi kebutuhan Semen di Myanmar," terangnya.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) juga akan membangun pembangkit listrik sebesar 2x20 megawatt di Myanmar, dengan nilai investasi pembangunan sekitar USD 80 juta.
GMF, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) ini akan mengajukan usul melakukan perawatan (maintenance) pesawat-pesawat di Myanmar. Sedangkan Bank BNI akan mengkoordinasikan keuangan perusahaan BUMN yang di sana.
Sementara PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Bulog dan BUMN karya juga dimungkinkan untuk berkontribusi. "Tapi belum tentu kalau untuk Telkom kepastiannya, karena harus melalui proses tender, begitu juga dengan BUMN karya," tutup pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawang Putih Rp 15 Ribu per Kilo
Redaktur : Tim Redaksi