15 dan 16 Juli, Matahari Melintasi Ka'bah, Cek Arah Kiblat

Rabu, 15 Juli 2020 – 08:55 WIB
Ilustrasi salat Jumat. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) Agus Salim mengungkapkan, matahari akan kembali melintas di atas Ka’bah. Berdasarkan data astronomi, fenomena alam itu akan terjadi pada Rabu (15/7) dan Kamis (16/7) pukul 16.27 WIB atau 17.27 WITA.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah. Secara tanggal dan waktu, kejadian ini sama dengan peristiwa pada 2018 lalu," terang Agus Salim dalam keterangan resminya, Selasa (14/7).

BACA JUGA: Matahari Bakal Melintasi Kakbah, Arah Kiblat Bergeser

Menurutnya, peristiwa semacam ini dikenal juga dengan nama Istiwa A'dham atau Rashdul Qiblah. Yaitu, waktu Matahari di atas Ka'bah di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

“Peristiwa yang sama terjadi juga pada 27 dan 28 Mei 2020 yang lalu,” tuturnya.

BACA JUGA: Menag Fachrul Razi Jelaskan Alasan Masjid Istiqlal Tidak Gelar Salat Iduladha

Momentum ini, lanjut Agus Salim, bisa digunakan bagi umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya. Caranya adalah dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat Rashdul Qiblah.

Dijelaskan Agus Salim, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu:

BACA JUGA: Runway Bandara Andi Jemma Masamba Terendam Lumpur, Penerbangan Ditutup

1. Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.(esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler