jpnn.com, JAKARTA - MEMILIKI jantung yang sehat tentu saja merupakan impian setiap orang.
Namun, gaya hidup yang tidak sehat, merokok, dan lainnya bisa mengakibatkan Anda terserang penyakit jantung.
BACA JUGA: Konsumsi 10 Herbal Alami Ini, Tekanan Darah Tinggi Anda Langsung Ambrol
Banyak dari kita mencari pengobatan herbal untuk mengatasi masalah kesehatan seperti depresi, tekanan darah tinggi.
Ya, Anda menganggapnya sebagai transaksi yang aman, tetapi tidak selalu demikian.
BACA JUGA: 3 Manfaat Rutin Sarapan dengan Oatmeal untuk Penderita Penyakit Jantung
Menurut ahli gizi Manisha Chopra, herbal alami ini sebenarnya bisa menyebabkan masalah serius pada orang yang sedang menjalani pengobatan jantung.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Healthshots.com.
BACA JUGA: Redakan Asam Urat dengan 3 Herbal Alami Ini, Yuk Dicoba
1. Bawang Putih
Bawang putih dikenal bisa menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah. Ini digunakan sebagai pengencer darah.
Namun, khasiatnya ampuh meningkatkan risiko pendarahan, terutama jika Anda meminumnya dengan obat pengencer darah lainnya.
2. Saw palmetto
Saw palmetto digunakan untuk mengatasi masalah kencing yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat.
Herbal alami ini juga digunakan untuk mengatasi rambut rontok, nyeri panggul kronis, dan mengurangi gairah begituan.
Mirip dengan bawang putih, herbal ini juga meningkatkan risiko pendarahan, bila dikonsumsi dengan obat pengencer darah lainnya.
3. Ginkgo
Ini digunakan untuk meningkatkan memori dan mencegah penyakit Alzheimer, asma, disfungsi seksual, dan nyeri kaki yang disebabkan oleh sirkulasi yang rendah.
Selain itu, ginkgo meningkatkan risiko pendarahan, bila dikonsumsi dengan obat jantung lainnya.
4. Echinacea
Ini meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mencegah pilek dan flu.
Herbal ini juga diketahui meningkatkan risiko pendarahan, bila diminum dengan obat lain yang berhubungan dengan jantung.
5. St. john's wort
Ini membantu mengurangi depresi dan kecemasan, tetapi pada saat yang sama, itu memengaruhi cara tubuh menyerap obat jantung yang diresepkan.
Ini juga meningkatkan risiko pendarahan dengan obat lain.
6. Teh hijau
Teh hijau dikonsumsi untuk mengurangi kewaspadaan mental, menurunkan berat badan, dan kolesterol.
Ini bisa mengganggu pengobatan yang berhubungan dengan jantung untuk irama jantung yang tidak teratur.
7. Alfafa
Alfafa digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, alfalfa meningkatkan risiko pendarahan, bila dikonsumsi dengan obat lain yang berhubungan dengan jantung.
8. Jahe
Jahe memperbaiki berbagai masalah perut seperti diare, mual, dan sakit perut.
Jahe juga baik untuk nyeri sendi dan otot, dan bisa mengganggu pembekuan darah.
9. Bilberry
Ini digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan sirkulasi rendah, diare, masalah kulit, kelelahan mata, dan kram menstruasi. Beresiko memilikinya dengan pengencer darah.
10. Ginseng
Ginseng digunakan untuk meningkatkan energi, sistem kekebalan tubuh, dan stamina.
Ginseng juga digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Jika digunakan secara berlebihan, itu bisa mengurangi efek obat yang berhubungan dengan jantung.
11. Jus jeruk bali
Ini digunakan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mempercepat penurunan berat badan.
Selain itu, jus jeruk bali mengganggu penyerapan obat yang berhubungan dengan jantung.
12. Lidah buaya
Ini digunakan untuk mengobati berbagai masalah seperti radang sendi, diabetes, asma, dan banyak lainnya.
Penggunaan lidah buaya secara teratur bisa menurunkan kadar kalium dalam tubuh, yang menyebabkan masalah irama jantung.
13. Black cohosh
Black cohosh digunakan untuk mengurangi gejala menopause dan pada gilirannya, mengobati nyeri sendi dan otot.
Ini bisa mengganggu pengobatan yang berhubungan dengan masalah jantung.
14. Hawthorn
Hawthorn digunakan untuk mengobati masalah yang berhubungan dengan jantung, tetapi bisa berinteraksi secara negatif dengan obat yang berhubungan dengan jantung.
15. Akar licorice
Ini digunakan untuk mengobati bisul dan penyakit perut lainnya, tetapi juga bisa mengganggu pengobatan jantung.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa