jpnn.com, JAWA TIMUR - Hujan deras telah menyebabkan banjir di 15 kabupaten di Jawa Timur, karena sungai-sungai dan drainase yang ada tidak mampu mengalirkan aliran permukaan.
"Data sementara, lebih dari 12.495 KK terdampak. Sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (7/3).
BACA JUGA: Ini Gambar dari Udara Saat Desa di Madiun Diterjang Banjir
Dikatakan Sutopo, 15 kabupaten yang mengalami banjir adalah Kabupaten Madiun, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kediri, Bojonegoro, Tuban, Probolinggo, Gresik, Pacitan, Tranggalek, Ponorogo, Lamongan dan Blitar.
"Daerah yang paling parah terlanda banjir adalah Kabupaten Madiun," kata pria peraih The Most Insporational ASN 2018 ini.
BACA JUGA: Lima Balita Diselamatkan dari Banjir Madiun
Dia menjelaskan, kondisi itu dipicu adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) di Samudera Hindia, menyebabkan curah hujan tinggi di kawasan Indonesia. MJO adalah fenomena gelombang atmosfer yang bergerak merambat dari barat (Samudera Hindia) ke timur dengan membawa massa udara basah.
BMKG telah menyampaikan hal ini dan prakiraan hujan berpotensi tinggi untuk daerah-daerah di Indonesia telah disebarkan kepada masyarakat luas.
BACA JUGA: Banjir Terjang Sekolah, UTS Ditunda
Pada Rabu (6/3) kemarin, curah hujan berintensitas tinggi dan berdurasi lama turun di beberapa daerah sesuai prakiraan, sehingga menimbulkan banjir, longsor dan puting beliung. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana tersebut.
"Potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpeluang terjadi di beberapa wilayah di Jawa, Bali, NTB, NTT Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan Papua Barat," tandasnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Hujan, Tiba-Tiba Banjir Bandang Terjang Ratusan Rumah Warga
Redaktur : Tim Redaksi