jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tahun ini melaksanakan pemberdayaan di lebih dari 300 titik untuk kurang lebih 15.000 TKI purna dan keluarga. Target itu diyakini bakal terealisasi karena di ratusan titik yang sudah berjalan disambut cukup antusias oleh para TKI Purna maupun keluarganya.
"Pemberdayaan yang dilakukan oleh BNP2TKI ini melibatkan seluruh stakeholders terkait, baik NGO/LSM, Industri, akademisi, dan Kementrian/ Lembaga lainnya," kata Deputi Perlindungan BNP2TKI Lisna Yoeliani Poeloengan, di Jakarta, Kamis (10/9).
BACA JUGA: Politikus PDIP Jagokan Ahok jadi Kepala Bulog
Dalam program ini, kata Lisna, BNP2TKI membuat skema supply chain distribution atau rantai distribusi pasokan, agar supaya apa yang dilatihkan kepada TKI purna dan keluaganya tidak berhenti hanya pada pelatihan, tapi bisa langsung diserap oleh market.
"BNP2TKI berharap lokasi-lokasi tersebut akan menjadi sentra produksi dan plasma sebagai tujuan investasi bagi TKI yang sedang berada di negara penempatan," ujarnya.
BACA JUGA: Giliran Megawati Jenguk JK di Rumah Dinas
Terkait dengan program pemberdayaan, BNP2TKI melalui Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Kupang pada tanggal 7-9 September kembali melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan TKI Purna dan Keluarga Angkatan ke II tahun 2015 selama tiga hari.
Kegiatan Bimtek diikuti 50 orang peserta yang berasal dari beberapa Kecamatan di wilayah Kota Kupang Propinsi Nusa Tenggara Timur.
BACA JUGA: Megawati Jenguk JK di Rumah Dinas
Salah satu peserta Bimtek, Siti Jubaidah, seorang TKI Purna yang kini membuka usaha salon menyatakan, dirinya sangat berharap agar pemerintah jangan hanya sebatas memberikan Bimtek. Tetapi jika bisa pemerintah juga memberikan pinjaman modal usaha kepada TKI purna agar bisa mengembangkan usahanya.
Kepala BP3TKI Kupang, Tato Tirang, menyampaikan, Keberhasilan TKI bekerja di luar negeri dilihat dari saat dia kembali ke daerah asalnya nanti.
Karena itu tujuan dari Bimtek bagi TKI Purna agar para TKI dapat termotifasi bagaimana dapat mengelola keuangannya dengan baik untuk hal-hal yang produktif dengan mengelola hasil dan pengetahuan yang diperoleh dari Luar Negeri.
"Hasil kerja dari Luar Negeri jangan dipakai habis untuk konsumtif dan begitu uang habis berangkat lagi, jangan menjadi TKI terus-menerus sampai tua," katanya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tahan Anak Buah Menteri Marwan
Redaktur : Tim Redaksi