15.212 Personel Gabungan Diterjunkan untuk Menghalau Pemudik di Jatim

Rabu, 05 Mei 2021 – 11:34 WIB
Apel Operasi Ketupat Semeru 2021 di Lapangan Mapolda Jatim, Rabu (5/5). Foto: Humas Polda Jatim.

jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 15.212 personel gabungan diterjunkan untuk menghalau para pemudik yang masuk ke wilayah Jawa Timur (Jatim).

Rinciannya, personel Polda Jatim sebanyak 1.065, Polres jajaran 9. 381, TNI 1.420, dan instansi terkait seperti; Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka hingga Jasa Raharja 3.346 orang.

BACA JUGA: Ratusan Pemudik Telantar di Pelabuhan Jangkar, Ada yang Sudah 3 Hari Mengantre

"Ribuan personel akan di-ploting di sembilan titik perbatasan provinsi, 20 titik kabupaten/kota, dan 45 pintu tol di Jatim pada 6-17 Mei 2021," kata Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta saat gelar Apel Pasukan Ops Ketupat 2021, Rabu (5/5).

Nico mengatakan menjelang hari raya ada tren kasus Covid-19 di Indonesia naik sebesar 2,03 persen. Hal itu disebabkan adanya peningkatan aktivitas masyarakat.

BACA JUGA: Inisial R, Sosok Misterius di Kasus Sate Beracun, Begini Kecurigaan Polisi

Tahun ini, larangan mudik kembali diberlakukan. Keputusan itu diambil dari pengalaman kenaikan kasus usai libur panjang.

"Berkaca dari peningkatan kasus sebesar 93 persen setelah pelaksanaan libur Idulfitri pada tahun 2020/1441 H," beber dia.

BACA JUGA: Detik-detik Perawat Cantik Dianiaya OTK, Wajah hingga Dadanya Alami Luka Bakar, Sadis

Nico mengakui keinginan masyarakat melaksanakan mudik masih sulit ditahan.

Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, apabila tidak ada larangan mudik maka akan terjadi pergerakan orang yang melakukan perjalanan sebesar 81 juta orang.

Meski demikian, setelah diumumkannya larangan mudik oleh pemerintah, masih terdapat 7 persen atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik.

"Operasi ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi," tegas Nico.

Mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu menyatakan bakal menindak tegas pelanggar protokol kesehatan dan oknum-oknum yang menimbulkan atau menciptakan klaster baru Covid-19.

"Tentunya tetap memprioritaskan langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan," jelas dia.

Nico mengimbau masyarakat Jatim di rumah saja sementara waktu. Mudik bisa dilakukan secara daring dengan menelepon ataupun video call dengan keluarga.

"Hati dan pikiran dari masyarakat harus tertanam bahwa Covid-19 ini bahaya. Sehingga bisa menahan diri untuk tidak melakukan mudik lebaran," pungkas Nico. (mcr12/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler