jpnn.com, SITUBONDO - Ratusan pemudik tujuan Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Madura, tertahan di Pelabuhan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur lantaran terbatasnya kapasitas angkut kapal feri.
Umam, salah seorang pemudik yang tertahan di Pelabuhan Jangkar mengaku sudah dua hari menunggu antrean untuk bisa pulang ke Pulau Raas.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Biaya Makan dan Minum Senilai Rp 7,4 Miliar, Eks Bupati Mursini Mangkir
"Saya di sini sudah dua hari, ada juga yang sudah tiga hari," ucap Umam pada Senin pagi (4/5).
Dia mengatakan pada pagi tadi sebenarnya ada KMP Dharma Kartika yang berangkat, tetapi kapal itu mengangkut kepulangan santri dan kapasitas pun terbatas.
BACA JUGA: Warga Jakarta Boleh Berwisata ke Bandung, Larangan Mudik Tidak Ada Artinya
"Jadi, penumpang yang sekarang ada di sini tidak terangkut," ujar Umam.
Sebagian besar calon penumpang kapal feri itu merupakan warga Pulau Raas yang bekerja di Bali dan memilih pulang lebih awal untuk menghindari larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
BACA JUGA: Tersangka Bangun Rumah Mewah dari Keuntungan Penggunaan Rapid Antigen Bekas?
Berdasarkan informasi yang disampaikan Umam, jumlah penumpang yang telah didata petugas berjumlah 400 orang.
Umam juga meminta kebijakan otoritas pelabuhan untuk menambah armada kapal feri dari Pelabuhan Jangkar ke Pelabuhan Raas agar semua calon penumpang bisa terangkut.
"Kasihan mereka tertahan, ada yang sampai dua hari dan tiga hari, padahal juga banyak yang lanjut usia dan anak-anak," ujar Umam.
Kabid Perhubungan Laut dan LLASDP Dinas Perhubungan Pemprov Jatim Syaikudin mengatakan pihaknya mendatangkan dua armada kapal untuk mencegah penumpukan calon penumpang di Pelabuhan Jangkar.
Rencananya, kata dia, ratusan calon penumpang yang telantar itu akan diangkut dua kapal tambanhan.
"Malam ini akan beroperasi KMP Satya Kencana yang baru kami datangkan dari Pelabuhan Kalianget untuk mengangkut penumpang ke Pulau Raas," kata Syaikudin di Pelabuhan Jangkar.
Selain itu, operator pelabuhan juga mendatangkan kapal perintis, yakni Kapal SN Nusantara 92. Dia berharap dengan tambahan dua kapal itu tidak ada lagi kerumunan penumpang.
"Kebijakan ini kami ambil melalui rapat bersama pihak terkait, termasuk kepolisian. Setelah itu, kami akan mengacu pada aturan terkait larangan mudik. Jadi, mudik itu dilarang," katanya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam