154 Orang Tewas Akibat Konflik Selama 2012

Rabu, 09 Januari 2013 – 10:42 WIB
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S.Pane, menilai keamanan Indonesia di sepanjang tahun 2012 masih tergolong rawan. Berbagai kerusuhan terjadi di sejumlah daerah. Bahkan konflik tersebut menyebabkan 154 nyawa melayang. Sedangkan yang luka terdata sebanyak 217 orang.

"Dari jumlah yang tewas diantaranya ada satu TNI, dua Brimob. Sedangkan yang luka ada enam TNI, dan enam polisi," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (9/1).

Menurutnya, pendataan IPW di sepanjang 2012, konflik terjadi mulai dari bentrok antar kampung, aparat dengan warga, antar aparat keamanan, perkelahian pelajar, bentrokan mahasiswa maupun ulah suporter sepakbola.

Bentrokan paling parah terjadi di Kalianda, Lampung pada 27 dan 29 Oktober 2012. Dalam insiden tersebut, 14 orang tewas dan 9 luka. Selain itu, 166 rumah, 11 motor, dan 2 gedung sekolah dibakar massa. Satu mobil dan dua motor polisi serta 26 rumah dirusak massa.

Bentrokan terakhir terjadi di Denpasar, Bali pada 31 Desember 2012. Bentrokan menjelang pergantian tahun itu menyebabkan satu orang tewas.

"Di tahun 2012, Polri sebagai garda terdepan penjaga keamanan di negeri ini seakan tidak berdaya. Bentrokan terjadi dan meluas tanpa bisa diatasi Polri," ujarnya.

Untuk itu Neta meminta Presiden sebagai institusi yang membawahi Polri, perlu mengevaluasi kinerja korps baju cokelat ini. Sebab di tahun 2013, IPW memprediksi konflik, kerusuhan, dan ancaman keamanan lain akan semakin marak, mengingat 2013 adalah masa persiapan menjelang pemilu dan pilpres 2014.

Polri menurutnya, perlu memersiapkan diri, dengan memaksimalkan intelijen dan Babin kamtibmas untuk melakukan deteksi dini serta antisipasi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Sumbang 1 Juta Dollar Untuk Rohingya

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler