"Di samping bantuan sejumlah satu juta Dollar AS untuk kebutuhan tanggap darurat, termasuk pembangunan pemukiman, Indonesia berketetapan untuk memberikan kontribusinya dalam menciptakan rasa saling percaya di antara komunitas terkait serta menumbuhkembangkan perekonomian di kawasan tersebut," kata Marty lewat siaran pers yang diterima JPNN, Rabu (9/1).
Dalam kunjungan kerja ke Myanmar, Marty mengunjungi sejumlah kamp pengungsi kelompok Rohingya dan Rakhine. Hari pertama (7/1), Marty meninjau empat lokasi kamp pengungsi menggunakan helikopter. Antara lain Pauktaw Sambalay Village, Taungbaw Village, Kyauktaw Maw-Ya-Wadi village, dan kamp pengungsi Maungdaw.
Kemudian hari kedua (8/1), Marty melakukan kunjungan ke kamp pengungsi Ohn-Daw-Gyee dan Min Gwan. Kunjungan ke lokasi kamp ditempuh Menlu Marty melalui jalan darat.
Saat mengunjungi lokasi kamp pengungsian, Marty didampingi Menteri Urusan Perbatasan, Mayjen Thein Htay, serta Chief Minister Negara Bagian Rakhine State, Hla Maung Tin. Melalui kunjungan tersebut, Marty mengaku telah memperoleh pemahaman yang lebih mendalamtentang perkembangan di Negara Bagian Rakhine.
"Jelas bahwa disamping kebutuhan mendasar, yaitu misalnya kebutuhan tempat tinggal, pangan, obat-obatan dan pendidikan, terdapat pula kebutuhan yang lebih mendasar, yaitu perlu didorong dan dikembangkan rasa percaya dan rekonsiliasi di antara dua kelompok masyarakat di Negara Bagian Rakhine" tutur Marty. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Mafia Pajak Gayus Sudah Tuntas
Redaktur : Tim Redaksi