16 Permainan Tradisional Indonesia Ditampilkan di Inggris

Selasa, 18 Juli 2017 – 14:31 WIB
Ilustrasi permainan tradisional. Foto: Radar Cirebon/JPNN

jpnn.com, LONDON - Sebanyak 16 permainan tradisional diperkenalkan pada event Indonesian Weekend di London, 22-23 Juli 2017.

Kali ini, Subdit Diplomasi Budaya Luar Negeri, Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali mengutus Gudang Dolanan Indonesia untuk memperkenalkan permainan tradisional Indonesia.

BACA JUGA: Nama Setya Novanto Menghiasi Media Luar Negeri

Selain permainan tradisional Indonesia, pencak silat, seni tato, kuliner dan lain sebagainya.  

Dedengkot permainan tradisional Indonesia Endi Aras mengatakan, 16 permainan itu di Indonesia sendiri sudah jarang dimainkan oleh anak-anak.

BACA JUGA: Rudal Amerika Serikat Ditinju, Benderanya Hancur

Ke-16 jenis permainan yang menggunakan alat itu adalah, gasing, congklak, yoyo, engsreng (gelindingan dari velg sepeda), kelereng, lompat karet, kapal otok-otok, egrang batok, pletokan, telepon kaleng, alarm kaleng, bedil jepret, dam-daman, sepak bola pantul, bekel, dan oreg-oreg bambu.

Beberapa permainan tradisional tersebut adalah sebagian dari 2.500 permainan tradisional yang dimiliki dan tersebar di Indonesa.

BACA JUGA: Begini Respons Raja Salman terkait Ketegangan di Masjid Al Aqsa

Menurut Endi,  permainan-permainan tradisional tersebut memiliki nilai nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

Ini untuk kedua kalinya dia mendapat tugas ke London. Tahun lalu, dalam event yang sama, Endi telah membawa gasing seluruh Indonesia.

Permainan itu diperkenalkan kepada orang-orang asing yang berada di London. Tak hanya warga negara Inggris, tapi dari India, Jepang, Jerman dan lain sebagainya.

“Budaya kita sangat menarik buat mereka. Karena unik dan tak ada duanya. Bermacam kesenian dan kuliner Indonesia diperkenalkan di London. Harapannya tentu suatu saat mereka akan mengunjungi Indonesia,” kata Subdit Diplomasi Budaya Luar Negeri, Ditjen Kebudayaan (Kemendikbud) Ahmad Mahendra.

Sebelumnya, Endi juga mengajari mahasiswa-mahasiswi yang berada di London.

Dia juga menyumbangkan 15 permainan tradisional lainnya untuk Kedutaan Besar RI di London.

“Ke-15 alat permainan itu akan kami tinggal untuk Kedutaan Besar RI di London karena sebagian bahannya susah dicari. Kalau di Indonesia bahan-bahan tersebuat mudah dicari. Dari barang bekas pun jadi, “ kata Endi.

Menurut Endi, tak hanya alat alat itu yang akan di perkenalkan, tapi juga nilai-nilai yang terkandung dalam tiap permainan tradisional.

Misalnya, nilai kejujuran, sportivitas, taat pada aturan yang berlaku, kebersamaan dan kesederhanaan.

Menurutnya, jika alat-alat itu tergerus lalu hilang, nilai-nilai yang ada di dalam permainan itu juga akan sirna.

“Paling tidak orang Indonesia yang ada di London masih bisa mengenalnya, “ imbuhnya.

Di London, Endi Aras dkk akan tinggal selama tujuh hari. Meski event Indonesian Weekend berlangsung 22-3 Juli 2017, namun perlu persiapan yang matang.

“Makanya kami diminta untuk berangkat tanggal 18 Juli 2017,” tambah Endi.

Indonesia Weekend sendiri bermaksud untuk mengundang turis mancanegara mau datang ke Indonesia untuk menikmati budaya tanah air.

Selain permainan tradisional, kuliner, dan budaya Indonesia, event itu akan diisi dengan pameran dan pembagian cendera mata. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek Penjual Kimchi Itu Kini Jadi Bintang Iklan Samsung dan Lotte


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler