jpnn.com, BONDOWOSO - BPBD Kabupaten Bondowoso menetapkan 16 kecamatan berpotensi mengalami kekeringan.
Bencana kekeringan diprediksi terjadi pada puncak kemarau di Agustus hingga Oktober mendatang.
BACA JUGA: Ingin Bangun Seribu Sumur untuk Atasi Krisis Air Bersih
Hal itu mulai terlihat dari tanaman pertanian seperti cabai milik warga yang mulai kering karena kekurangan air irigasi.
Kekurangan air ini terjadi setelah sejak Juli lalu intensitas hujan sudah sangat rendah.
BACA JUGA: Bantuan Air Bersih di Tiga Wilayah Menipis
"Hingga pada 23 Juli lalu terbit surat keputusan bupati yang menyatakan bahwa 16 kecamatan berpotensi mengalami kekeringan," kata Winarto, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Bondowoso.
Surat keputusan juga berpedoman dari data BMKG bahwa Bondowoso merupakan daerah rawan kekeringan di Jawa Timur.
BACA JUGA: Krisis Air Bersih, Warga Terpaksa Cari di Sumur Sawah
Dari 16 kecamatan tersebut, sudah ada dua kecamatan yang mengalami kekeringan. Di antaranya Kecamatan Prajekan dan kecamatan Botolinggo. BPBD juga telah menyuplai air bersih sesuai permintaan yang diajukan.
"Ke 16 kecamatan siaga kekeringan di antaranya, Kecamatan Cermee, Botolinggo, Prajekan, Wringin, Pakem Kecamatan Taman Krocok, serta kecamatan lain di wilayah Bondowoso Timur," jelas Winarto. (pul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilanda Kekeringan, Warga Terpaksa Beli Air Bersih
Redaktur & Reporter : Natalia