Dilanda Kekeringan, Warga Terpaksa Beli Air Bersih

Rabu, 01 Agustus 2018 – 11:10 WIB
Krisis air bersih saat kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Sebagian besar warga Dusun Tumpak Kambil, Desa Kresikan, Tulungagung, terpaksa merogoh kocek lagi demi mendapatkan air bersih untuk masak dan minum saat musim kering.

Pasalnya, kini sumur mereka kering karena sudah tiga bulan tidak ada hujan. Selain itu, bak penampungan air hujan mereka kosong.

BACA JUGA: Tolong, Sebentar Lagi Waduk Sumber Air Warga Akan Mengering

Menurut Kadirin, warga Dusun Tumpak Kambil, kondisi itu terjadi sejak sekitar dua bulan lalu. Sumur di rumahnya kering. Bak penampungan air miliknya juga kosong.

''Sudah tiga bulan ini tidak ada hujan," ungkapnya saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Tulungagung kemarin (31/7).

BACA JUGA: 18 Desa Kekeringan dan Krisis Air Bersih

Pria 52 tahun itu melanjutkan, untuk bisa memenuhi kebutuhan air bersih, terpaksa dirinya membeli air.

''Air yang saya beli untuk masak dan minum, sedangkan dari hipam (himpunan penduduk pemakai air minum) untuk MCK (mandi cuci kakus),'' ujarnya.

BACA JUGA: Tolong, 63.558 Jiwa Kesulitan Air Bersih

Dia mengatakan, mengandalkan hipam tidaklah cukup. Sebab, air hipam hanya menyala dua kali sehari, yakni pagi dan sore.

''Setiap hari hanya satu sampai dua jam, pagi dan sore,'' tuturnya.

Selain dirinya yang membeli air bersih, beberapa tetangganya melakukan hal yang sama.

Mereka membeli air bersih ke warga di dusun lain. Untuk membeli air bersih, Kadirin mengaku harus mengeluarkan uang Rp 15 ribu per 150 liter atau satu tong besar.

Sebenarnya, harga satu tong besar itu Rp 13 ribu. Namun, karena jarak sumber air dengan dusun jauh, dikenakan biaya tambahan Rp 2 ribu.

''Bagi saya, uang sebesar itu (Rp 15 ribu, Red) cukup berat. Saya kan hanya buruh tani,'' ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Tulungagung Soeroto menjelaskan, pada musim kemarau di Tulungagung tahun ini ada sekitar lima kecamatan yang terus dipantau, yakni Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir, Besuki, Rejotangan, dan Pucanglaban.

''Saat ini kita masih dalam tahap pemetaan daerah mana saja yang akan kita dropping air bersih,'' ujarnya.

Dia mengatakan, pada awal Agustus segera dikirim bantuan air bersih ke beberapa daerah. (c1/and/c19/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menunggu Seminggu, Akhirnya Air Bersih Datang juga


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler