jpnn.com, WARSAWA - Polandia kini berusaha mengatasi kepadatan penduduk akibat masuknya pengungsi yang datang dari Ukraina.
Menurut data PBB, lebih dari 1,7 juta orang telah melintasi perbatasan Ukraina ke Polandia sejak invasi Rusia dimulai.
BACA JUGA: China Diduga Persenjatai Rusia di Ukraina, Zhao Lijian Terusik
Wali Kota Warsawa Rafal Trzaskowski mengatakan sekitar 300 ribu orang telah tiba di kotanya.
Dia menegaskan ibu kota Polandia itu akan terus menerima dan mendukung para pengungsi.
BACA JUGA: Hari ke-19 Invasi, Erdogan Masih Klaim Bisa Mendamaikan Rusia dan Ukraina
"Kota kami tetap menjadi tujuan utama bagi para pengungsi Ukraina," kata Trzaskowski, dikutip dari The Guardian, Senin (14/3).
Para pengungsi yang tiba di Warsawa tinggal di rumah pribadi warga dan dua arena olahraga besar.
BACA JUGA: Rusia Bunuh 500 Warga Sipil di Ukraina, Senjata China Ikut Berkontribusi?
Melansir The Guardian, pengungsi diarahkan ke daerah lain di Polandia yang memiliki lebih banyak ruang untuk mengakomodasi mereka.
“Kota-kota besar di Polandia sudah penuh sesak,” tulis sebuah tanda di kota Warsawa.
Koordinator di Klub Intelijen Katolik Marianna Ossolinska mengelola sebuah asrama bagi para pengungsi.
Dia menyediakan 70 tempat tidur yang sudah dipenuhi pengungsi sejak 2 Maret 2022.
"Saya merasa Warsawa penuh dan banyak orang yang juga berkata begitu. Titik penampungan pengungsi juga penuh sesak," ujar Ossolinska.
Dia menilai sebagian besar pengungsi Ukraina datang ke Polandia karena lebih mudah mengakses transportasi menuju wilayah lain di Eropa.
Di sisi lain, Wali Kota Krakow Jacek Majchrowski mengatakan pihaknya telah menerima 100 ribu pengungsi dalam dua minggu terakhir.
"Krakow perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk menampung gelombang pengungsi baru," ungkap Majchrowski.
Diketahui, hingga saat ini PBB mencatat sekitar 2,8 juta warga Ukraina telah meninggalkan negaranya karena invasi Rusia. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ukraina Gunakan AI Canggih Buatan Amerika, Tentara Rusia Tak Mungkin Lolos
Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih