MAKKAH - Jamaah haji Indonesia secara bertahap mulai dipulangkan ke Tanah Air kemarinKementerian Agama mencatat sebanyak 161 jamaah haji Indonesia telah meninggal dunia di Tanah Suci
BACA JUGA: Gelombang Kedua Bergerak ke Madinah
Jumlah itu sedikit lebih kecil dibanding jamaah haji yang meninggal tahun lalu"Kalau dibandingkan tahun lalu di waktu yang sama, ada penurunan 10 orang jamaah," ujar Amirul Haj yang juga Menteri Agama, Suryadharma Ali kemarin
BACA JUGA: Jemaah Mulai Mengalir ke Tanah Air
Dari jumlah tersebut, terhitung ada 88 jamaah pria dan 73 jamaah wanita dengan penyebab tertinggi dikarenakan diabetes, darah tinggi, paru-paru kronis, dan jantungMeski banyak jemaah haji yang sakit, namun Suryadharma menegaskan tidak ada jamaah haji yang tidak melakukan wukuf di Arafah
BACA JUGA: Mahfud Anggap SBY Terlalu Normatif
Pemerintah memutuskan untuk men-safari wukuf-kan jamaah haji yang sakit, yaitu dengan cara berbaring 50 orang dan duduk 52 orang"Jumlah jamaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi ada 56 orang," tuturnyaSedangkan jamaah yang dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) berjumlah 208 orangUntuk jamaah haji yang meninggal, Suryadharma menerangkan, mereka telah dibadalkan antara lain 114 jamaah wafat, 30 jamaah sakit dan satu jamaah melahirkan"Dengan begitu total yang dibadalkan 145 orang," ungkapnya
Sementara itu, kesibukan mulai tampak di bandara King Abdul Aziz Jeddah setelah kelompok terbang (kloter) pemulangan jamaah haji mulai berdatanganKru ground handling maskapai Garuda Indonesia harus turun tangan untuk ikut menyeleksi barang-barang bawaaan jamaah haji yang dilarang masuk ke pesawatBerbagai jenis barang logam terpaksa ditinggalkan antara lain, gunting, sendok, mainan anak, kompor listrik, hingga air zam-zam
Dalam kesempatan itu, Ketua Divisi Pelayanan Haji Garuda Indonesia, Wanhar Munir mengatakan seluruh penumpang jamaah haji telah di asuransikanGaruda menggandeng dua perusahaan asuransi besar yaitu Asuransi Jasa Raharja (jiwa) dan Asuransi Jasindo (ekstra)"Preminya sangat kecil, hanya Rp 5000 pe rpenumpang," kata dia
Tapi dengan premi itu, penumpang mendapatkan jaminan kematian sebesar Rp 100 juta dari Jasindo dan Rp 10 juta dari Jasa RaharjaPerlindungan asuransi diberikan mulai sejak keberangkatan dari jamaah haji berangkat dari asrama haji, lalu naik bus, diangkut pesawat hingag turun ke embarkasi Jeddah atau Madinah
Demikian juga saat kepulangan, jamaah dilindungi asuransi sejak dari berangkat dari hotel, lantas naik pesawat hingga kembali ke Tanah AirWanhar menyebut, pada saat keberangkatan sudah ada jemaah haji yang meninggal dari Pekanbaru dan telah mendapatkan klaim asuransi"Paling cepat butuh waktu 1 bulan untuk mengurus klaim itu," jelasnya(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Lacak Koruptor di Luar Negeri
Redaktur : Tim Redaksi