""Pada 2011, hanya ada tiga pelajar jadi tersangka kasus narkoba. Tapi, 2012, jumlahnya meningkat jadi 17 pelajar,"" kata Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Jombang Widjono Soeparno.
Sepanjang 2011, Widjono mencatat ada 49 kasus narkoba dengan 63 tersangka. Di antara mereka, ada satu tersangka perempuan. Tersangka pelajar tiga orang.
Namun, selama 2012, jumlahnya meningkat hingga hampir lima puluh persen. Total kasus narkoba 2012 mencapai 86 dengan jumlah tersangka sebanyak 107 orang. Di antara jumlah itu, 17 orang berstatus pelajar.
""Pelajar yang menjadi tersangka itu hanya tercatat sebagai pengedar. Kalau hanya pengguna, langsung direhabilitasi,"" tuturnya.
Pelajar yang terjerat narkoba dipastikan jauh lebih banyak.
"Pelajar yang menjadi pengedar hanya 30 persen, sedangkan pelajar yang jadi pengguna dan langsung direhabilitasi 70 persen," ujarnya.
Widjono menjelaskan, meningkatnya jumlah pelajar yang terjerat narkoba itu, antara lain, dipicu budaya pergaulan bebas. Juga, lintas peredaran narkoba yang sudah tidak terkendali. Apalagi, harganya kini sangat murah. Satu butir jenis dobel L hanya dijual Rp 500 sampai Rp 1.000.
"Kita terus melakukan langkah-langkah konkret untuk memutus rantai peredaran narkoba tersebut. Yakni, melakukan penyuluhan ke masing-masing sekolah. Serta, melakukan razia secara berkala," bebernya. (jif/nk/jpnn/c1/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbukti Narkoba, Anjasmara Divonis 4 Tahun Penjara
Redaktur : Tim Redaksi