17 Warga Ciamis Muntah-Muntah dan Buang Air Besar Terus-menerus, 1 Meninggal Dunia

Selasa, 05 Januari 2021 – 21:55 WIB
Ibu dan bayinya yang diduga korban keracunan makanan di Kawali Ciamis, Selasa (5/1). Foto: Iman S Rahman/radartasikmalaya.com

jpnn.com, CIAMIS - Sebanyak 17 warga Dusun Cibiru, Kawali, Kabupaten Ciamis Jawa Barat muntah-muntah, pusing dan buang air besar terus menerus dalam waktu bersamaan.

Mereka diduga keracunan dari makanan dalam sebuah hajatan.

BACA JUGA: Puluhan Warga Lubuk Palas Asahan Keracunan Makanan Pesta Hajatan

Dari 17 warga tersebut, satu di antaranya meninggal dunia.

Radar Tasikmalaya melaporkan, para korban lainnya hingga Selasa (5/1) dirawat di Puskesmas Kawali.

BACA JUGA: Korban Keracunan Makanan di Tasikmalaya Rawan Terpapar Virus Covid-19

Dari korban tersebut, terdapat ibu dan bayinya.

Kepala Puskesmas Kawali, Nur Kafrini mengatakan, pada Sabtu (2/1) pihaknya menerima informasi banyak warga di Dusun Cibiru mengalami muntah-muntah, pusing dan diare.

BACA JUGA: Massa Geruduk Polres Ciamis Minta Ditahan untuk Gantikan Rizieq Shihab

Dari kejadian itu, pihak puskesmas segera menindaklanjuti dengan menurunkan petugas ke lokasi kejadian guna memeriksa informasi tersebut.

“Setelah dicek, ternyata benar, banyak warga yang mengalami gejala sama, seperti mual, muntah dan buang air besar secara terus-menerus, hingga menyebabkan lemas dan pusing,” kata Nur Kafrini kepada wartawan, Selasa (5/1) siang.

Nur menambahkan pihaknya menelusuri penyebab keracunan tersebut.

Dari pengakuan warga, mereka merasakan gejala tersebut sepulang dari hajatan pada Sabtu (2/1).

“Sebanyak 17 pasien dirawat di Puskesmas Kawali, kemudian yang sudah pulang sembilan orang dan sisanya tujuh orang sampai sekarang masih dirawat. Satu orang meninggal dunia," katanya.

Nur menjelaskan, pasien yang meninggal dunia mengalami gejala yang sama.

Saat tiba di puskesmas, kondisi warga tersebut sudah menurun hingga akhirnya meninggal dunia.

“Upaya kami sekarang menurunkan petugas ke lapangan. Kami juga koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk kembali survei lokasi orang-orang yang datang ke tempat hajat tersebut,” ujarnya.

Sejauh ini mengenai penyebab masih dalam proses pemeriksaan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis Bayu Yudiawan mengatakan, dari hasil penelusuran awal, semua warga yang mengalami gejala tersebut memberikan keterangan yang sama bahwa keluhan terasa setelah mengonsumsi makanan dari hajatan.

“Dari kejadian itu ada satu orang yang meninggal dunia. Penyebab utama kematian pun belum bisa disimpulkan. Apakah keracunan atau bukan,” katanya.

"Kami masih menyelidiki dari epidemiologi dan pengumpulan evidence base dengan pemeriksaan sepuluh sampel makanan dan minuman. Kami juga melakukan pemeriksaan medis laboratoris,” katanya. (radartasikmalaya)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler