17 Wartawan Terbunuh saat Bertugas

Selasa, 04 Juni 2013 – 20:02 WIB
BANGKOK--Kekerasan pada wartawan masih menjadi topik utama yang diangkat dalam kongres akbar Asosiasi surat kabar dunia atau World Associaton of Newspapers and News Publishers (WAN IFRA), 4-6 Juni di Bangkok, Thailand.

WAN IFRA merilis, ada 17 wartawan yang tewas sejak Januari 2013. Mereka harus membayar mahal berita dengan nyawa.

"Penyebab kematian mereka, hingga saat ini sayangnya masih belum bisa dikonfirmasi. Yang jelas, mereka mati untuk tugas dan menjalankan kegiatan jurnalistik," demikian disampaikan dalam rilis yang diterima JPNN.

Dari benua Afrika ada 2 nama. Yakni Abdihared Osman Aden yang bertugas di jaringan media Shabelle dan Mohamed Ibrahim Raage, reporter dan produser Radio Mogadishu dan televisi nasional Somalia.

Dari benua Amerika, 4 wartawan tewas saat menjalankan tugas. 3 dari Brazil yakni Malfaldo Bezerra Goes, host radio FM Rio Jaguaribe yang tewas tanggal 22 Februari, Rodrigo Neto de Faria, jurnalis radio Vanguardia yang tewas pada tanggal 8 Maret dan Walgney Assis Carvalho, jurnalis lepas Vale do Aco yang tewas tanggal 14 April.

Sedangkan satu lainnya berasal dari Mexico. Jaime Guadalupe González Domínguez, redaktur media OjinagaNoticias, tewas pada tanggal 3 Maret.

Dari benua Asia, 5 wartawan harus meregang nyawa ketika melakukan liputan. Mereka semua berasal dari negara yang sama, yakni Pakistan.

Imran Shaikh, kameramen senior Samaa TV, Mirza Iqbal Hussain, fotografer News Network International dan Saif ur Rehman, reporter senior Samaa TV, tewas pada tanggal 10 Januari.

Malik Mumtaz, jurnalis Geo Berita televisi dan News International tanggal 28 Februari. Kemudian pada tanggal 16 April, Aslam Durrani, jurnalis Harian Pakistan di Peshawar juga tewas saat bertugas.

Dari benua Eropa, seorang wartawan bernama Mikhail Beketov asal media Khimkinskaya Pravda, Rusia, tewas pada tanggal 8 April.

Timur Tengah dan Afrika Utara, juga mencatatkan kekerasan pada kalangan wartawan. Tercatat ada 4 wartawan tewas yang berasal dari Suriah.

Mereka adalah Suhail Mahmoud al-Ali, editor berita Dunya TV (4 Januari), Yves Debay, jurnalis Assault (17 Januari), Mohamed al-Mesalma, alias Mohamed al-Hourani, reporter Al-Jazeera (18 Januari) dan Olivier Voisin, fotografer lepas yang tewas pada tanggal 24 Februari.(afz/jpnn)
   

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangeran Arab Habiskan Rp 192 Miliar untuk Rayakan Kelulusan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler