18 Lembaga Penggiat Pendidikan Berkolaborasi, Merumuskan Komunike Kebijakan Bersama

Rabu, 13 Desember 2023 – 21:21 WIB
The Conversation Indonesia bersama 17 lembaga penggiat pendidikan lainnya berkolaborasi dalam Policy Forum on Education (PFoE). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - The Conversation Indonesia bersama 17 lembaga penggiat pendidikan berkolaborasi dalam Policy Forum on Education (PFoE).

Konsorsium masyarakat peduli pendidikan yang hadir dalam kolaborasi ini, yakni UNICEF, Tanoto Foundation, Puskapa UI, SEAMEO CECCEP, SMERU, Indonesia Mengajar, Inspirasi, Center for Digital Society UGM, INOVASI, Quizizz, PSPK, Rumah Kepemimpinan, CSIS, CIPS, Filantropi Indonesia, KIPIN, dan Article 33 Indonesia.

BACA JUGA: Dirjen Pendidikan Vokasi Demo Masak di Vokasifest x Festival Kampus Merdeka

“Kami bangga berkolaborasi dengan para kolaborator pendidikan untuk mengadakan Policy Forum on Education," kata CEO/Publisher The Conversation Indonesia Prodita Sabarini dalam kegiatan PFoE di Perpustakaan Nasional RI, Rabu (13/12).

Dia menjelaskan kolaborasi ini bertujuan meningkatkan dampak rekomendasi kebijakan dalam membentuk masa depan pendidikan di Indonesia. Inisiatif ini mencerminkan komitmen mereka untuk mengembangkan wacana berbasis bukti, guna perubahan positif dalam masyarakat.

BACA JUGA: Debat Perdana, Ganjar Singgung Kemudahan Akses Pendidikan sampai Internet Gratis

PFoE akan merumuskan komunike kebijakan yang mencakup delapan isu utama pendidikan, yaitu inklusivitas pendidikan, kompetensi guru dan dosen, kurikulum dan metode belajar-mengajar, ekosistem pembelajaran yang dinamis, digitalisasi pendidikan, keterlibatan orang tua dan masyarakat umum untuk masa depan pendidikan, serta kepemimpinan berdampak dan bermakna. 

Adapun Tanoto Foundation menyambut baik kolaborasi ini demi memajukan ide yang disuarakan di dalam komunike kebijakan. "Kami berharap komunike kebijakan ini tidak hanya menjadi dokumen hidup, tetapi juga menjadi masukan berguna untuk pemerintah dalam menghadapi tantangan pendidikan nasional," ucap Head of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation Aryanti Savitri.

BACA JUGA: Unika Atma Jaya Fokus Menelaah Teknologi AI bagi Dunia Pendidikan

Dia mengungkapkan ini merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah.

Dengan mendukung kebijakan yang didukung oleh bukti dan data, mereka ingin memastikan terciptanya investasi, inovasi, dan peningkatan sistem pendidikan yang ada untuk terjaminnya pendidikan berkualitas bagi semua,.

Kegiatan tersebut merupakan hasil dari serangkaian proses yang dimulai sejak Oktober hingga November 2023, melibatkan partisipasi publik, workshop inovasi pendidikan di lima daerah, dan proses penyusunan komunike kebijakan di tingkat nasional. 

Dimulai dari mengundang publik untuk mengirimkan paper tentang 8 tema pendidikan termutakhir.

Mulai dari implementasi child-centered approaches dalam PAUD, tantangan pendidikan di era AI, sampai dengan design thinking dalam pendidikan.

Dilanjutkan dengan workshop inovasi pendidikan di lima daerah, yakni Riau, Jawa Tengah, Jambi, Sumatra Utara, dan Kalimantan Timur. 

Pada akhir proses, disusun komunike kebijakan di tingkat nasional. 

Forum ini berhasil menyepakati sejumlah kekuatan, tantangan, dan inovasi kunci yang perlu menjadi perhatian para pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler