18 Pekerja Tambang Rakyat Tewas, Puluhan Luka-luka, Paulus Waterpauw Berduka

Kamis, 14 April 2022 – 21:03 WIB
Dokumentasi - Deputi II Badan Nasional Pengelolaan Potensi Perbatasan (BNPP) Komjen (Purn) Paulus Waterpauw (kanan). Foto: Ridwan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kecelakaan maut terjadi di Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4) dini hari.

Sebanyak 18 orang pekerja tambang rakyat dinyatakan tewas, sementara puluhan lainnya luka-luka.

BACA JUGA: KNPI Bantah Tolak Paulus Waterpauw sebagai Pj Gubernur Papua Barat

Para korban merupakan pekerja tambang asal Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kecelakaan terjadi saat truk yang ditumpangi para korban mengalami kecelakaan di turunan Jalan Distrik Minyambouw.

BACA JUGA: Paulus Waterpauw Tiba di PLBN Sota Merauke, Nih Agendanya

Deputi II Badan Nasional Pengelolaan Potensi Perbatasan (BNPP) Komjen (Purn) Paulus Waterpauw menyampaikan dukacita mendalam terhadap peristiwa tersebut.

“Saya ikut berdukacita kepada seluruh korban kecelakaan maut ini. Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi peristiwa ini,” ujar Waterpauw dalam keterangannya, Kamis (14/4).

BACA JUGA: Paulus Waterpauw Bilang Begini Soal Kondisi Terkini PLBN Skouw

Mantan Kapolda Papua dan Papua Barat ini berharap pemerintah setempat dapat membantu memulangkan jenazah para korban ke daerah asal masing-masing.

“Saya harap pemerintah daerah bisa membantu para korban dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing."

"Pemda juga dapat mengevaluasi pemanfaatan tambang rakyat dengan berbagai hal yang bisa menyebabkan risiko yang dihadapi ke depan,” katanya.

Mantan Kabaintelkam Polri ini menilai tambang tersebut sebaiknya ditutup sementara.

Dia juga mengingatkan pentingnya setiap pekerja memerhatikan keselamatan dan menjadikan hal tersebut menjadi yang utama.

"Mencari nafkah boleh saja, tetapi keselamatan yang utama,” katanya.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler