180 KM Jalan di Pantura Rusak

Rabu, 29 Januari 2014 – 08:59 WIB

jpnn.com - SUBANG - Akibat bencana banjir yang melanda 13 kecamatan di kawasan Pantura, menambah panjang daftar jalan rusak yang ada di wilayah utara Kabupaten Subang.

Menurut Darta ketua investigasi LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), dari hasil penulusuran pihaknya pascabanjir, infrastruktur jalan di 13 kecamatan rusak parah mulai dari ringan berat.

BACA JUGA: Berharap Passing Grade Honorer K2 Diturunkan

"Setelah surut air sekarang kelihatan jalan tambah rusak. Bahkan jalan yang baru diperbaiki sekarang rusak lagi. Kerusakan mulai dari yang ringan sampai yang rusak parah. Yang pasti sekarang jalan yang rusak tambah panjang," ungkap warga Pamanukan tersebut Kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN) kemarin.

Diungkapkan Darta, yang mengalami kerusakan bukan hanya jalan kabupaten tetapi juga jalan provinsi dan jalan nasional. Seperti jalur trans pantura banyak berlubang sehingga membahayakan pengguna jalan terutama sepeda motor.

BACA JUGA: Dua Hektar Ladang Ganja Dibabat

"Contohnya di Desa Mulayasari dan Pamanukan kota meruju arah Pondok Bali mengalami kerusakan parah dan berlubang cukup dalam, sangat membahayakan pengguna jalan, terutama motor. Apalagi ditambah minimnya penerangan,” terangnya.

Dirinya berharap anggaran untuk perbaikan jalan ditambah dengan mengguanakan anggaran bencana alam. Karena jika hanya menggunakan anggran Rp171 miliat tidak akan berati banyak.

BACA JUGA: Belum Satu pun CPNS Asal Sumut Kantongi NIP

"Anggaran untuk infrastruktur harus ditambah. Infratruktur di Pantura harus diprioritaskan untuk menumbuhkan kembali roda ekonomi akibat musibah banjir," tegasnya.

Sementara Andri M Priatna Kabid Bina Marga Kabupaten Subang mengatakan, tidak ada penambahakan panjang jalan yang rusak akibat bencana banjir di Kabupaten Subang.

"Jalan yang rusak masih diangka 45 pesen atau sekitar 450-500 kolometer dari 1.054 lkilometer. Tidak menambah panjang, tapi hanya bobotnya saja, yang tadinya rusak ringan menjadi rusak berat," ungkap Andri.

Ditambahakan Andri, untuk jalan yang mengalami kerusakan bobot yaitu sebanyak 180 kilometer. Namun jalan tersebut sudah masuk dalam program perbaikan jalan yang telah dianggarakan sebelumnya cuma bobotnya saja yang bertambah.

"Jalan yang bertambah rusak akibat banjir ada 180 kilometer, tapi itu juga masuk di 450-500 jalan yang telah rusak sebelumnya. Mudahaan dalam 2 sampai 3 tahun ke depan jalan bisa selesai diperbaiki," tutupnya.

Penanganan dari Bina Marga, Andri menuturkan, ada upaya yang telah dilakukan seperti jalur ruas Jalan Cipenduy dan Pabuaran sudah ditangani dengan perbaikan. Daerah Sindangsari dan Purwadadi dilakukan pengurugan jalan. “Kita lakukan upaya perbaikan dan pengurugan supaya arus lalu lintas kaga  terputus,” tuturnya.

Sedangan untuk perbaikan jalan yang berlubang, masuk dalam skala lubang besar akan diberikan batu belah agar ruas jalan bisa dilewati. “Kalau program di tahun 2014, kan ada untuk perbaikan jalan anggarannya Rp160 miliar,” katanya.

Sementara untuk perbaikan di daerah yang terkena banjir tersebut, kalau  misalkan ada 180 kilomter jalan yang rusak, itu berarti membutuhkan sekitar Rp130 miliar. Sedangkan program pemerintah untuk tahun 2014 itu ada Rp160 miliar,” ujarnya.

Banjir tahun kemarin, menurut Andri, tidak separah seperti tahun ini. Pada tahun kemarin pihaknya juga melakukan perbaikan-perbaikan jalan untuk memperbaikai jalan yang rusak karena banjir dan hujan tersebut.(ded/ygo/vry)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anjasmoro Longsor, 14 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler