jpnn.com, BEKASI - Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengungkap saat ini ada 19 buruh pabrik minuman teh (tea based beverage/TBB) milik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dinyatakan positif covid-19.
"Mereka sudah dalam perawatan rumah sakit dan ada juga yang isolasi mandiri di rumah," tutur Alamsyah.
BACA JUGA: Langkah Cepat Unilever Mendapat Apresiasi Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi
Sebagai langkah proaktif pencegahan dan memastikan keselamatan karyawannya, PT Unilever Indonesia Tbk langsung menghentikan sementara operasional di Gedung TBB menyusul diterimanya laporan beberapa karyawan positif Covid-19.
Gedung TBB merupakan satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang.
BACA JUGA: Unilever Distribusikan 40 Ribu Alat Tes PCR melalui GTPPC19
Di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat.
Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak bisa melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bagaimana Kinerja Mas Menteri? PDIP Pasang Badan, Hasto Diadukan ke Polisi
Langkah yang diterapkan PT Unilever Indonesia di gedung TBB pabrik Cikarang adalah protokol keamanan untuk seluruh fasilitas operasional Unilever di seluruh Indonesia.
Di antaranya pemberlakukan larangan perjalanan, pengaturan kerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di kantor (office-based), tim dokter perusahaan yang siaga membantu karyawan di daerah masing- masing, serta pemantauan kesehatan yang dilakukan setiap hari dengan standar pengawasan dan prosedur tindak lanjut yang ketat.
PT Unilever Indonesia juga mengirimkan laporan resmi mengenai hal tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Serta melakukan contact tracing dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB sebanyak 265 orang.
“Tim Gugus Tugas dan pengelolah Kawasan Industri Jababeka telah melakukan kunjungan ke lokasi dan berkoordinasi langsung dengan manajemen setempat. Kami mengapresiasi langkah Unilever Indonesia yang telah melapor kepada Gugus Tugas, sehingga kita dapat dengan sigap melakukan pengecekan,” terang Alamsyah.
Menurut Alamsyah, keterbukaan dan kecepatan penanganan menjadi faktor yang penting dalam usaha bersama untuk memitigasi dan mengambil langkah-langkah ke depannya sehingga penyebaran dapat diputus.
“Berdasarkan tinjauan kami, Unilever memiliki beberapa pabrik di kompleks Cikarang, setiap gedungnya memiliki protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat. Sehingga hanya satu area saja yang perlu untuk ditutup untuk sementara. Kami menghargai bahwa perusahaan telah menerapkan protokol kesehatan, bersikap proaktif, terbuka dan terus berkoordinasi dengan kami,” ungkapnya.
Alamyah mengimbau, agar masyarakat untuk tidak panik. Tindakan yang dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat di lingkungan sekitar sudah dilakukan dengan sangat ketat dan sesuai protokol kesehatan.
Sementara itu, Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk menambahkan, bahwa kesehatan dan keselamatan karyawan adalah prioritas utama,
“Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan. Kami berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi,” ujarnya. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia