Langkah Cepat Unilever Mendapat Apresiasi Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi

Kamis, 02 Juli 2020 – 17:27 WIB
Unilever. Foto: Unilever

jpnn.com, JAKARTA - PT Unilever Indonesia Tbk sejak awal sudah berupaya melakukan pencegahan penyebaran COVID-19.

Unilever telah melakukan tes PCR mandiri kepada seluruh karyawan di salah unit produksi di dalam kawasan fasilitas produksinya (Gedung TBB), yang berada di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Penjelasan Yurianto Atas Banyaknya Pasien Sembuh dari Covid-19

Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs Unilever Indonesia, menjelaskan, langkah tersebut dilakukan karena adanya temuan karyawan bergejala ringan seperti flu saat menjalani proses screening sebelum memasuki area fasilitas produksi.

Menindaklanjuti hasil tes PCR mandiri difasilitas produksinya di Cikarang dengan hasil beberapa pekerjanya diduga positif COVID-19, Unilever mengambil langkah lebih lanjut guna mencegah penyebaran dengan menutup sementara fasilitas produksinya di Kabupaten Bekasi.

BACA JUGA: Update Corona 2 Juli: Pertambahan Kasus Positif Covid-19 Menggila

“Selain itu, manajemen juga melakukan langkah lanjutan berupa contact tracing untuk mencegah penularan lebih jauh,” ujar Sancoyo dalam siaran persnya, Kamis (2/7)

Dijelaskan, langkah tersebut diambil sejalan dengan prinsip dan prioritas perusahaan yang senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan keamanan seluruh karyawannya, serta telah dikoordinasikan dengan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi.

BACA JUGA: Terungkap Motif Pembakaran Mobil Via Vallen, Mungkin Anda Heran

“Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk fokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan. Kami berterima kasih atas dukungan penuh yang diberikan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi. Sejak awal kami selalu berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas terkait. Kami percaya bahwa kemitraan yang kuat dengan otoritas terkait dan transparansi merupakan kunci dalam upaya kami menjaga situasi agar tetap terkendali,” tutur Sancoyo Antarikso, Direktur Corporate Affairs Unilever Indonesia dalam siaran persnya, Kamis (2/7)

Dia menambahkan, Unilever secara Global memiliki protokol yang tegas dalam menangani kasus COVID-19, dan kebijakan ini diterapkan pada seluruh kantor dan pabrik Unilever di 180 negara, termasuk di Indonesia. Sejak awal pandemic COVID-19, Unilever Indonesia telah melakukan zonasi pada kompleks pabriknya.

Gedung TBB merupakan salah satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, dan di dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat.

Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apapun.

Langkah-langkah yang diterapkan Unilever juga termasuk protokol keamanan untuk seluruh fasilitas operasional Unilever di seluruh Indonesia, di antaranya pemberlakukan larangan perjalanan, pengaturan kerja dari rumah untuk karyawan yang bekerja di kantor (office-based), tim dokter perusahaan yang siaga membantu karyawan di daerah masing-masing, serta pemantauan kesehatan yang dilakukan setiap hari dengan standar pengawasan dan prosedur tindak lanjut yang ketat.

Sancoyo juga menegaskan bahwa penghentian sementara kegiatan operasional pabrik di Bekasi tidak akan memengaruhi ketersediaan produk-produk Unilever di pasaran.

“Kami akan terus memastikan bahwa semua standar keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik kami terpenuhi sebelum kami kembali pada operasional normal. Kami sampaikan bahwa hal ini tidak akan memengaruhi pasokan kepada konsumen. Stok yang ada di gudang kami maupun di gudang distributor dan pelanggan masih mencukupi,” ucapnya.

Upaya yang dilakukan Unilever mendapatkan apresiasi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi.

Melalui juru bicaranya, Dr. Alamsyah, M.Kes, Gugus Tugas menyampaikan, perusahaan telah menerapkan protokol kesehatan, bersikap proaktif, terbuka dan terus berkoordinasi dengan pihaknnya.

“Tim Gugus Tugas dan pengelola Kawasan Industri Jababeka telah melakukan kunjungan ke lokasi dan berkoordinasi langsung dengan manajemen setempat. Kami mengapresiasi langkah Unilever Indonesia yang telah melapor kepada Gugus Tugas, sehingga kami dengan sigap melakukan pengecekan. Keterbukaan dan kecepatan penanganan menjadi faktor yang penting dalam usaha bersama untuk memitigasi dan mengambil langkah-langkah ke depannya sehingga penyebaran dapat kita putus,” ujarnya.

Secara terpisah Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menyampaikan, dengan perkembangan penambahan kasus terbaru, Kabupaten Bekasi masih berada di zona kuning.

"Kami pastikan pemerintah terus bekerja keras untuk menekan penyebaran. Kami meminta masyarakat untuk patuh dan mengedepankan protokol kesehatan," tandasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler