JAKARTA - Presidium Kongres HMI ke 28 memutuskan, Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke -28 resmi ditunda dan akan dilanjutkan dalam waktu secepatnya. Penundaan kongres ini menurut Presidium Kongres HMI dari Badko Jateng-DIY Saifudin, terkait masalah tekhnis berupa waktu perpanjangan dan tempat kongres.
“Kita masih berkoordinasi dengan OC, SC, dan elemen terkait agar bisa melanjutkan kongres ini,” kata Saifudin, kepada pers di Jakarta, Senin (8/4).
Putusan Presidium Kongres HMI ke 28 ditandatangani juga diteken oleh Riyanto Ismail Badko Sulut-Gorontalo, Bambang Reddtob Badko Papua-Papua Barat, Zulfitra Hasyim Badko Malmalut, Muhammad Amin Badko Sulselbar, Wiwin Zutrayadi Badko Subagsel, dan Syarifudin, Perwakilan Cabang Makasar Timur.
Menurut Saifudin, sebenarnya materi krusial yang membuat kongres ini tertunda adalah pemilihan ketua umum. Masalah ini dibahas di Komisi D yang juga mengagendakan kejadian-kejadian penting dalam organisasi.
“Di dalam Komisi D ini sudah dibahas soal pemilihan ketua umum, namun ketika memasuki pleno sidang, justru menjadi hangat, dan cendrung meruncing serta tidak ada titik temu, sehingga mengalami kebuntuan,” ungkap Saifudin.
Hal yang sama juga juga dikemukakan Wiwin Zutrayadi dari Badko Sumbagsel. Menurut Wiwin, penundaan kongres ini hanya semata persoalan teknis yakni tempat dan waktu kelanjutannya. Untuk itu pihak Presidium dan bersama OC dan SC terus mencari jalan agar ditemukan solusi terbailk guna melanjutkan kongres HMI ini sehingga terpilih ketua umum baru.
“Karena itu saya mengimbau seluruh kader HMI tidak terpancing isu atau pun cepat mengambil keputusan bahwa tertundanya kongres karena urusan politik. Ini hanya urusan teknis saja. Bahwa ada dinamika yang sangat dinamis dalam kongres dan itu hal yang biasa,” imbuh Wiwin.
Dijelaskannya, berlarutnya materi pemilihan ketua umum, menyebabkan kongres mengalami kebuntuan dan akhirnya harus ditunda. Nah, mengingat tempat dan waktu kongres di Gedung Pusdiklat Graha Insan Cita Depok, telah habis masa penggunaan acara kongres yaitu 27 Maret – 4 April.
Menurut Saifudin pihak Presidium Kongres HMI telah menjalankan tugas sesuai fungsi dan wewenang yang mengacu pada AD/ART dan aspirasi yang berkembang yang mana sampai pada sidang komisi dan pleno III, dimulai dengan sidang komisi-komisi.
"Ini kongres HMI yang terlama dalam sejarah Kongres HMI sebab kongres telah dibuka pada 15 Maret di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, jadwal kongres hingga tanggal 22 Maret belum juga menghasilkan putusan sehingga ditambah hingga tanggal 26 Maret," ujar Saifudin.
Lagi-lagi pada saat terakhir, belum juga menemui titik temu. Kongres pun dilanjutkan ke Pusdiklat Graha Insan Cita Depok dari 27 Maret hingga 4 April. Dan ternyata masih menemui kebuntuan untuk materi pemilihan ketua umum HMI, ujarnya. (fas/jpnn)
“Kita masih berkoordinasi dengan OC, SC, dan elemen terkait agar bisa melanjutkan kongres ini,” kata Saifudin, kepada pers di Jakarta, Senin (8/4).
Putusan Presidium Kongres HMI ke 28 ditandatangani juga diteken oleh Riyanto Ismail Badko Sulut-Gorontalo, Bambang Reddtob Badko Papua-Papua Barat, Zulfitra Hasyim Badko Malmalut, Muhammad Amin Badko Sulselbar, Wiwin Zutrayadi Badko Subagsel, dan Syarifudin, Perwakilan Cabang Makasar Timur.
Menurut Saifudin, sebenarnya materi krusial yang membuat kongres ini tertunda adalah pemilihan ketua umum. Masalah ini dibahas di Komisi D yang juga mengagendakan kejadian-kejadian penting dalam organisasi.
“Di dalam Komisi D ini sudah dibahas soal pemilihan ketua umum, namun ketika memasuki pleno sidang, justru menjadi hangat, dan cendrung meruncing serta tidak ada titik temu, sehingga mengalami kebuntuan,” ungkap Saifudin.
Hal yang sama juga juga dikemukakan Wiwin Zutrayadi dari Badko Sumbagsel. Menurut Wiwin, penundaan kongres ini hanya semata persoalan teknis yakni tempat dan waktu kelanjutannya. Untuk itu pihak Presidium dan bersama OC dan SC terus mencari jalan agar ditemukan solusi terbailk guna melanjutkan kongres HMI ini sehingga terpilih ketua umum baru.
“Karena itu saya mengimbau seluruh kader HMI tidak terpancing isu atau pun cepat mengambil keputusan bahwa tertundanya kongres karena urusan politik. Ini hanya urusan teknis saja. Bahwa ada dinamika yang sangat dinamis dalam kongres dan itu hal yang biasa,” imbuh Wiwin.
Dijelaskannya, berlarutnya materi pemilihan ketua umum, menyebabkan kongres mengalami kebuntuan dan akhirnya harus ditunda. Nah, mengingat tempat dan waktu kongres di Gedung Pusdiklat Graha Insan Cita Depok, telah habis masa penggunaan acara kongres yaitu 27 Maret – 4 April.
Menurut Saifudin pihak Presidium Kongres HMI telah menjalankan tugas sesuai fungsi dan wewenang yang mengacu pada AD/ART dan aspirasi yang berkembang yang mana sampai pada sidang komisi dan pleno III, dimulai dengan sidang komisi-komisi.
"Ini kongres HMI yang terlama dalam sejarah Kongres HMI sebab kongres telah dibuka pada 15 Maret di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, jadwal kongres hingga tanggal 22 Maret belum juga menghasilkan putusan sehingga ditambah hingga tanggal 26 Maret," ujar Saifudin.
Lagi-lagi pada saat terakhir, belum juga menemui titik temu. Kongres pun dilanjutkan ke Pusdiklat Graha Insan Cita Depok dari 27 Maret hingga 4 April. Dan ternyata masih menemui kebuntuan untuk materi pemilihan ketua umum HMI, ujarnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidik Rusli, KPK Periksa Dirut CPI
Redaktur : Tim Redaksi