2 Bom Mobil Guncang Kedubes AS di Yaman

16 Tewas, Target Berikutnya Kedubes Inggris, Arab Saudi, dan UEA

Kamis, 18 September 2008 – 10:25 WIB
SANA'A - Kedubes Amerika Serikat di Sana'a, Yaman, menjadi "medan perang" Rabu (17/9)Diawali ledakan sebuah bom mobil di pagar luar pembatas gerbang masuk kedubes dengan jalan raya di depannya, disusul serangan roket serta granat, dan tembak-menembak antara pelaku melawan aparat keamanan Yaman

BACA JUGA: Livni Difavoritkan Gantikan Olmert

Tembak-menembak itu berlangsung sekitar 10 menit sebelum bom mobil kedua yang diyakini merupakan bom bunuh diri meledak di tempat yang sama dengan yang pertama


Akibat insiden tersebut, jumlah korban masih simpang siur

BACA JUGA: Susu Beracun Tak Hanya Dijual di Tiongkok

USA Today, misalnya, menyebut ada 10 korban tewas
Tapi, hampir semua media lain menulis kalau korban mencapai 16 orang

BACA JUGA: Badawi Percepat Lengser

Ke-16 korban tersebut, menurut BBC, enam di antaranya adalah para penyerang yang berseragam polisi YamanEnam lainnya petugas keamanan Yaman dan sisanya adalah warga sipil yang kebetulan berada di sekitar lokasi ketika serangan terjadiTiga di antara warga sipil itu warga Yaman dan satunya berkebangsaan IndiaSedangkan korban luka-luka mencapai puluhanMereka dilarikan ke Rumah Sakit Republik, Sana'a

Jubir Kedubes AS Ryan Gliha mengatakan, kondisi di dalam kedubes setelah serangan itu masih cukup kondusifDia menambahkan, sadar akan besarnya ancaman yang diarahkan ke perwakilan mereka di Yaman, negeri tempat leluhur pimpinan Al-Qaidah Usamah bin Laden berasal, pemerintah AS akan segera mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu"Kami akan meningkatkan keamanan kedutaan dan para stafnya," ujarnya

Beberapa rumah di sekitar kedubes rusakPagar yang mengelilingi kedubes juga banyak berhias lubang peluruTapi, Gliha menolak menyebutkan kerusakan di dalam kedubes

Saksi mata mengatakan, insiden tersebut diawali sebuah mobil yang melaju kencang menuju pintu gerbang kedubesMobil itu kemudian berhenti di luar pagar pembatasMereka yang ada di dalamnya keluar sambil membawa senjata dan berseragam kepolisian YamanSesaat kemudian, mobil tersebut meledak dan disusul serangan roket dari mereka yang baru turun dari mobil tadiKontak senjata antara penyerang dan petugas keamanan Yaman yang bertugas di sekitar lokasi berlangsung sepuluh menit sebelum sebuah mobil lain melaju ke arah kedubes dengan kencang dan meledak dekat mobil yang pertama tadi

Lokasi pengeboman langsung ditutup polisiBeberapa ambulans terus berlalu-lalang untuk mengangkut korban dan mereka yang terlukaAsap gelap sisa pengeboman juga cukup lama menyelimuti wilayah sekitar kedubes

Sebuah kelompok yang menamakan diri mereka Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebutKelompok itu juga mengancam bakal melakukan serangan yang sama ke kedutaan Inggris, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab

Sehari sebelum pengeboman, kelompok itu sudah melansir pernyataan bakal melakukan penyerangan kecuali pemerintah Yaman memenuhi permintaan merekaYakni, pembebasan sejumlah kawan mereka yang ditahan

"Kami akan meneruskan serangan ini ke sasaran yang sudah kami sebutkan sebagai target sampai permintaan kami dipenuhi pemerintah Yaman," ungkap Jihad Islam dalam pernyataannya

Kedubes AS di Yaman sudah berkali-kali menjadi sasaran terorTerakhir pada Maret lalu ketika tiga mortir yang ditujukan ke kedubes meledak di gedung sebuah SMA khusus gadis dan menewaskan satu petugas keamanan Yaman

Yaman, seperti halnya Afghanistan, adalah negara miskin di tengah himpitan para tetangga kaya di kawasan Timur TengahSecara geografis, Yaman juga bergunung-gunung seperti halnya AfghanistanIni yang memudahkan suplai senjata untuk kelompok-kelompok ekstrimis di negara tersebut

Menurut New York Times, setelah serangan 11 September 2001 ke Gedung WTC di New York, Yaman sebenarnya sudah mengajak AS untuk bekerja sama memerangi terorismeKerja sama itu kemudian diwujudkan pelatihan pasukan antiteroris Yaman oleh tentara ASPasukan tersebut terbukti beberapa kali menumpas militan

Tapi, selama dua tahun terakhir, kelompok yang beraliansi dengan Al-Qaidah berhasil mereorganisasi diriMereka rutin mengirim propaganda dan ancaman via internet serta melancarkan seranganDi sisi lain, perhatian pemerintah Yaman terpecah kepada pemberontakan yang terjadi di bagian utara negeri itu.(AP/AFP/erm/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Gagal Penuhi Tenggat Alih Kekuasaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler