BACA JUGA: Livni Difavoritkan Gantikan Olmert
Tembak-menembak itu berlangsung sekitar 10 menit sebelum bom mobil kedua yang diyakini merupakan bom bunuh diri meledak di tempat yang sama dengan yang pertamaAkibat insiden tersebut, jumlah korban masih simpang siur
BACA JUGA: Susu Beracun Tak Hanya Dijual di Tiongkok
USA Today, misalnya, menyebut ada 10 korban tewasBACA JUGA: Badawi Percepat Lengser
Ke-16 korban tersebut, menurut BBC, enam di antaranya adalah para penyerang yang berseragam polisi YamanEnam lainnya petugas keamanan Yaman dan sisanya adalah warga sipil yang kebetulan berada di sekitar lokasi ketika serangan terjadiTiga di antara warga sipil itu warga Yaman dan satunya berkebangsaan IndiaSedangkan korban luka-luka mencapai puluhanMereka dilarikan ke Rumah Sakit Republik, Sana'aJubir Kedubes AS Ryan Gliha mengatakan, kondisi di dalam kedubes setelah serangan itu masih cukup kondusifDia menambahkan, sadar akan besarnya ancaman yang diarahkan ke perwakilan mereka di Yaman, negeri tempat leluhur pimpinan Al-Qaidah Usamah bin Laden berasal, pemerintah AS akan segera mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu"Kami akan meningkatkan keamanan kedutaan dan para stafnya," ujarnya
Beberapa rumah di sekitar kedubes rusakPagar yang mengelilingi kedubes juga banyak berhias lubang peluruTapi, Gliha menolak menyebutkan kerusakan di dalam kedubes
Saksi mata mengatakan, insiden tersebut diawali sebuah mobil yang melaju kencang menuju pintu gerbang kedubesMobil itu kemudian berhenti di luar pagar pembatasMereka yang ada di dalamnya keluar sambil membawa senjata dan berseragam kepolisian YamanSesaat kemudian, mobil tersebut meledak dan disusul serangan roket dari mereka yang baru turun dari mobil tadiKontak senjata antara penyerang dan petugas keamanan Yaman yang bertugas di sekitar lokasi berlangsung sepuluh menit sebelum sebuah mobil lain melaju ke arah kedubes dengan kencang dan meledak dekat mobil yang pertama tadi
Lokasi pengeboman langsung ditutup polisiBeberapa ambulans terus berlalu-lalang untuk mengangkut korban dan mereka yang terlukaAsap gelap sisa pengeboman juga cukup lama menyelimuti wilayah sekitar kedubes
Sebuah kelompok yang menamakan diri mereka Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebutKelompok itu juga mengancam bakal melakukan serangan yang sama ke kedutaan Inggris, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab
Sehari sebelum pengeboman, kelompok itu sudah melansir pernyataan bakal melakukan penyerangan kecuali pemerintah Yaman memenuhi permintaan merekaYakni, pembebasan sejumlah kawan mereka yang ditahan
"Kami akan meneruskan serangan ini ke sasaran yang sudah kami sebutkan sebagai target sampai permintaan kami dipenuhi pemerintah Yaman," ungkap Jihad Islam dalam pernyataannya
Kedubes AS di Yaman sudah berkali-kali menjadi sasaran terorTerakhir pada Maret lalu ketika tiga mortir yang ditujukan ke kedubes meledak di gedung sebuah SMA khusus gadis dan menewaskan satu petugas keamanan Yaman
Yaman, seperti halnya Afghanistan, adalah negara miskin di tengah himpitan para tetangga kaya di kawasan Timur TengahSecara geografis, Yaman juga bergunung-gunung seperti halnya AfghanistanIni yang memudahkan suplai senjata untuk kelompok-kelompok ekstrimis di negara tersebut
Menurut New York Times, setelah serangan 11 September 2001 ke Gedung WTC di New York, Yaman sebenarnya sudah mengajak AS untuk bekerja sama memerangi terorismeKerja sama itu kemudian diwujudkan pelatihan pasukan antiteroris Yaman oleh tentara ASPasukan tersebut terbukti beberapa kali menumpas militan
Tapi, selama dua tahun terakhir, kelompok yang beraliansi dengan Al-Qaidah berhasil mereorganisasi diriMereka rutin mengirim propaganda dan ancaman via internet serta melancarkan seranganDi sisi lain, perhatian pemerintah Yaman terpecah kepada pemberontakan yang terjadi di bagian utara negeri itu.(AP/AFP/erm/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Gagal Penuhi Tenggat Alih Kekuasaan
Redaktur : Tim Redaksi