jpnn.com, TEGAL - Salah seorang guru asal Tegal, Panca Widya Nursanti menjadi satu di antara penumpang Sriwijaya Air SJ182.
Keluarga Bu Widya yang ada di Desa Surokidul Kecamatan Pagerbarang Kabupaten Tegal, kini hanya bisa pasrah.
BACA JUGA: Di dalam Pesawat Sriwijaya Panca Widya Nursanti Memohon Doa kepada Suami dan Banyak Berselawat
Mereka berharap upaya pencarian dilakukan hingga korban ditemukan, meski nantinya dalam kondisi tidak utuh.
Kakak pertama Widya, Nur Eka Cahyaningsih mengatakan, keluarga saat ini hanya bisa mengikhlaskan tragedi yang menimpa adiknya itu.
BACA JUGA: Sebelum Naik Sriwijaya Air SJ182, Ini Kalimat Panca Widia kepada Suaminya
Mereka berharap upaya pencarian terus dilakukan semaksimal mungkin, hingga jasad adiknya ditemukan.
"Kami berharap upaya pencarian bisa dilakukan secara maksimal hingga ketemu. Meskipun saat ditemukan kondisinya tidak lagi utuh," katanya seperti dikutip dari Radar Tegal.
BACA JUGA: Saking Tak Biasa, Putri Kapten Afwan Sempat Bilang Abinya Lebai
Menurut Eka, ada ciri khusus yang terdapat pada korban.
Widya mengenakan dua cincin, satu merupakan cincin kawin dan sisanya cincin permata berwarna ungu.
"Ada cincin kawin dan permata ungu khas Kalimantan," katanya.
Eka mengatakan jika nanti adiknya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan berdoa semoga husnulkhatimah.
Selanjutnya, untuk pemakaman diserahkan kepada suami adiknya yang lebih berhak.
"Kami menyerahkan kepada yang lebih berhak yakni suaminya. Kalau memang mau di makamkan di Pontianak kami ikhlas. Jika menghendaki di Tegal ya kami juga ikhlas," pungkasnya. (muj/zul)
Redaktur & Reporter : Adek