2 Desa di Cianjur Porak-poranda Dilanda Longsor dan Angin Kencang

Jumat, 22 Januari 2021 – 19:25 WIB
Bangunan SMP Gelarwangi, Kecamatan Cidaun, Cianjur, ambruk setelah longsor melanda kawasan tersebut, tidak ada korban jiwa karena proses belajar masih dilakukan secara daring, Jumat (22/1). Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, CIANJUR - Bencana alam longsor dan angin kencang melanda dua desa di Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (22/1).

Bangunan SMP ambruk dan jembatan gantung putus serta seratusan kepala keluarga diungsikan karena rumah mereka terancam.

BACA JUGA: Puluhan Pohon Tumbang, 3 Desa di Cianjur Terasing

"Jembatan putus terjadi di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, jembatan penghubung desa Cibuluh dan Puncakbaru, putus setelah pondasinya ambruk terbawa longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akses warga menjadi terhambat," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi, Jumat.

Ia menjelaskan saat ini aktivitas warga terhambat karena jembatan gantung tersebut merupakan akses utama warga menuju pusat kecamatan, terutama akses ekonomi dan pendidikan sehingga pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membangun jembatan darurat, sebelum membangun kembali jembatan yang putus.

BACA JUGA: Mohon Doanya dari Seluruh Masyarakat untuk Kesembuhan Habib Rizieq

"Kami sudah berkordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun jembatan darurat yang minimal dapat dilalui pejalan kaki karena akses jalan utama membuat warga harus menempuh waktu cukup lama dengan landasan jalan rusak," katanya.

Sedangkan longsor dan pergerakan tanah, tambah dia, juga melanda Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun, sehingga membuat jalan utama di desa tersebut tertutup longsor dan seratusan rumah warga terancam, sehingga aktifitas warga terisolir.

BACA JUGA: Penghormatan Terakhir kepada Para Korban Sriwijaya Air

"Saat ini, tim gabungan dan relawan berusaha menyingkirkan material longsor yang menutup landasan jalan agar dapat dilalui kendaraan. Sedangkan perkampungan warga di atas tebing yang longsor terancam, sehingga seratusan kepala eluarga terpaksa diungsikan untuk menghindari longsor susulan," katanya.

Tidak hanya longsor, hujan deras disertai angin kencang yang melanda desa tersebut, menyebabkan beberapa ruang kelas SMP ambruk, tidak ada korban jiwa karena hingga saat ini, proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring.

"Kami masih menunggu data lengkap dari petugas yang sudah dikirim ke lapangan, data sementara ada dua ruang kelas dan bangunan lain di SMP Gelarwangi yang ambruk. Sedangkan seratusan Kepala Keluarga diminta bertahan di pengungsian karena menjelang sore bisanya hujan kembali turun deras dan berpotensi terjadi longsor susulan," katanya.

Bupati Cianjur Herman Suherman menginstruksikan dinas terkait untuk mendatangi lokasi jembatan yang putus akibat longsor dan segera melakukan kajian untuk membangun kembali jembatan yang merupakan akses utama penghubung dua desa, untuk sementara dibangun jemmbatan darurat.

"Saya sudah instruksikan kepala dinas terkait untuk melihat langsung jembatan yang putus, secepatnya untuk dibangun kembali agar aktifitas warga tidak terhambat. Kami juga mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada dan jeli melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler