jpnn.com - WASHINGTON - Dua helikopter milik Korps Marinir Amerika Serikat bertabrakan di dekat Pulau Oahu, Hawaii, Kamis tengah malam (14/1) waktu setempat. Di dalamnya terdapat 12 anggota Marinir. Akibat kejadian itu negeri Paman Sam itu harus kehilangan para Marinirnya.
Keberadaan 12 orang itu masih dalam pencarian. Sabtu (16/1) nama-nama Marinir yang hilang tersebut diungkap ke publik. Mayoritas masih berusia 20-an tahun.
BACA JUGA: Melenggang jadi Presiden Wanita Pertama di Taiwan, Tsai Kirim Pesan buat Tiongkok
Pencarian dilakukan di pantai utara Pulau Oahu. Penjaga pantai pun memperluas pencarian hingga 8 mil laut.
Letnan Scott Carr, pejabat bagian hubungan masyarakat penjaga pantai distrik 14, menegaskan kepada masyarakat untuk berhati-hati. Utamanya di sepanjang pantai wilayah utara dan barat Oahu.
BACA JUGA: Drama Penyanderaan di Burkina Faso Selesai
''Pencarian masih dilakukan. Puing-puing (helikopter) bisa menjadi bahan yang berbahaya,'' ujarnya. Pencarian korban sulit dilakukan karena tingginya ombak dan jarak pandang yang rendah. Potongan bagian helikopter memang terlihat jelas, namun tidak ada tanda-tanda jenazah para Marinir itu.
Dua helikopter yang bertabrakan berjenis CH-53E. Keduanya adalah milik 1st Marine Aircraft Wing dari Pangkalan Udara Korps Marinir Kaneohe Bay.
BACA JUGA: Ampun DJ, Jalan Raya 50 Km pun Dicuri Sama Pejabat ini
Dua helikopter tersebut masing-masing membawa enam awak di dalamnya. Mereka tengah menjalankan misi latihan rutin saat tabrakan terjadi. Entah salah satu pilotnya sedang mengantuk atau apa, namun sebelum kejadian nahas itu, tidak ada panggilan bahaya yang dilakukan.
Otoritas setempat mengetahui adanya kecelakaan tersebut dari seorang pria yang kebetulan tengah berada di tepi pantai. Dia mengaku melihat bola api besar di laut.
''Kami mengucapkan dukacita mendalam kepada keluarga seluruh personel yang terlibat dalam kecelakaan ini,'' ujar Mayor Marinir Christian Devine. (AFP/Reuters/sha/c23/tia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Al Qaeda Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom yang Tewaskan 20 Orang Itu
Redaktur : Tim Redaksi