2 Industri Kertas di Riau Siap Membantu Oksigen untuk Penanganan Pasien Covid-19

Sabtu, 17 Juli 2021 – 05:30 WIB
Gubernur Riau saat mengapresiasi bantuan oksigen dari dua industri kertas di provinsi itu untuk menangani pasien COVID-19 . (Foto:Antara/HO-Pemrov Riau).

jpnn.com, PEKANBARU - Sebanyak dua perusahaan besar yang bergerak di bidang industri kertas di Riau, yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan Indah Kiat, siap membantu kebutuhan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19 di provinsi tersebut. 

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan selain PT RAPP dan Indah Kiat, akan ada beberapa perusahaan lain yang siap membantu kebutuhan oksigen di provinsi yang dipimpinnya tersebut.

BACA JUGA: Perusahaan Induk Shopee Serahkan Bantuan Seribu Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin Covid 19

"Saya sudah minta bantuan dari RAPP. Mereka mampu bantu oksigen ke Riau sebanyak 4 ton sehari. Indah Kiat juga mampu bantu 4 ton oksigen per hari. Berarti sudah punya 8 ton oksigen siap dari dua perusahaan ini," kata Syamsuar di Pekanbaru, Jumat (16/7). 

Terkait akan banyak lagi kesediaan industri di Riau untuk membantu penyediaan oksigen, maka kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau agar melakukan pendataan secara terperinci terhadap kebutuhan oksigen di provinsi itu  saat ini.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Makin Tak Terkendali, Riau Persiapkan PPKM Darurat

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dokter Indra Yovi mengaku telah bertanya ke rumah sakit, rumah sakit tipe A, tipe B dan C di seluruh Provinsi Riau tentang kebutuhan oksigen per bulan.

"Untuk jumlah rata-rata kebutuhan oksigen di RS itu ada sekitar 300 ton-325 ton untuk liquid oksigen per bulannya, sedangkan untuk tabung oksigen 6 liter kurang lebih 12.000 tabung sampai 20.000 tabung per bulan," ujarnya.

BACA JUGA: Polda Riau & Lapas Bangkinang Gagalkan Penyelundupan 108 Kg Sabu-Sabu dari Malaysia

Selain itu, Yovi menyebutkan untuk tabung oksigen yang satu liter, memang susah untuk diprediksi. Sebab, tabung satu liter itu banyak beredar di masyarakat dan bukan di rumah sakit. (antara/jpnn) 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler