jpnn.com - SEOUL - Di tengah tensi tinggi di Semenanjung Korea, dua saudara yang berseteru, Korea Utara dan Korea Selatan mengeluarkan pengumuman jelang deadline ultimatum dari Utara berakhir pukul 17.00 waktu setempat, alias 15.00 WIB.
Untuk sementara, mereka sepakat untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi di desa perbatasan Panmunjom, pukul 18.00 waktu setempat.
BACA JUGA: Dramatis! Marinir Amerika Lumpuhkan Penembak di Kereta Prancis
Pihak Cheong Wa Dae (Rumah Biru, kantor kepresidenan Korsel) membenarkan bahwa penasihat keamanan nasional Korea Selatan Kim Kwan-jin dan Menteri Unifikasi Hong Yong-Pyo akan bertemu dengan Kim Yang-gon, pejabat top yang membidangi urusan Korea Selatan, serta Hwang Pyong-so yang merupakan direktur departemen politik umum militer Korea Utara.
"Langkah ini diambil untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea," kata wakil kepala kantor kepresidenan keamanan nasional Korsel, Kim Kyou-hyun, seperti dilansir dari Yonhap, Sabtu (22/8).
BACA JUGA: Pria Asal Maroko Lancarkan Teror di Kereta Cepat Prancis
ilustrasi: Vincentius Widi for JPNN.com
BACA JUGA: Keadaan Gawat, Korsel Tutup Lokasi Pariwisata di Perbatasan
Namun tak ditegaskan di sana, apakah dengan rencana pertemuan satu jam setelah deadline Utara ini, ultimatum 48 jam Korea Utara itu sudah otomatis dicabut?
Sebelumnya Korea Utara memberikan tenggat waktu hingga pukul 5 sore waktu setempat kepada Korea Selatan untuk menghentikan (mematikan) propaganda anti-Pyongyang yang disiarkan dengan loudspeaker-loudspeaker besar ke arah Utara. Bila tak dimatikan, Utara mengancam akan menggunakan aksi militer. (adk/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Utara Sudah Bersenjata Lengkap, Selatan Siaga
Redaktur : Tim Redaksi