jpnn.com, PALEMBANG - Tawuran antardua kelompok massa terjadi di Kelurahan 9 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (13/3) pagi.
Bahkan, tawuran yang melibatkan sekelompok remaja itu perang petasan dan batu. Sementara kelompok lainnya membalas dengan lemparan kayu. Sejumlah orang juga membawa bambu panjang.
BACA JUGA: Berita Duka, Achmad Junaidi Meninggal Dunia di RSUDAM
Menurut keterangan warga bahwa tawuran itu terjadi sejak Sabtu (12/3) malam hingga Minggu (13/3) pagi. Lokasi tawuran tepatnya di perbatasan Kelurahan 9-13 Ilir, tak jauh dari Jerambah Gledek, yang juga berbatasan dengan Kecamatan Ilir Timur I dan Ilir Timur II Palembang.
Belum diketahui secara pasti penyebab tindakan anarkistis tersebut. Diduga kejadian inilah yang memicu warga setempat melakukan aksi perusakan minibus.
BACA JUGA: Pemilik Investasi Bodong Ini Akhirnya Ditangkap, Ternyata Sembunyi di Desa Dambalo
Terkait peristiwa ini, hingga Minggu (13/3) sore, belum ada statemen resmi dari kepolisian dan pemerintah Kota Palembang.
Sebelumnya, mobil minibus hancur diamuk massa setelah diduga menabrak dua warga, Minggu (13/3) pagi. Mobil berwarna silver tersebut kemudian didorong dan dibuang ke sungai.
BACA JUGA: Polisi Gadungan Berpangkat Ipda Ditangkap saat Bersama Wanita, Tuh Tampangnya
Informasi yang dihimpun, mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak warga di wilayah perbatasan Kelurahan 9-13 Ilir, tepatnya tak jauh dari Jerambah Gledek.
Menurut warga sekitar lokasi kejadian, kedua orang yang ditabrak sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Mobil nahas itu tiba-tiba datang dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan, kemudian menabrak dua warga yang berada di pinggir jalan.
Sopir mobil sempat berusaha kabur, tetapi terhenti lantaran ada tenda acara pernikahan di tengah jalan. Ada tiga orang pria dalam mobil tersebut dan langsung berlari meninggalkan lokasi kejadian.
BACA JUGA: Minibus Diamuk Massa Lalu Dibuang ke Sungai, Sopir Kabur Bawa Pedang, Begini Ceritanya
Warga yang sudah emosi menghancurkan kaca, bodi mobil dan selanjutnya didorong diceburkan ke sungai. (tim/sumeks.co)
Redaktur & Reporter : Budi