2 Kondisi Ini Harus Diwaspadai saat Mudik pakai Pesawat Bawa Anak, Jangan Disepelekan

Rabu, 05 April 2023 – 09:05 WIB
Mudik Lebaran 2023 naik pesawat mengajak anak, orang tua harus waspada. Ilustrasi Foto: Sam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi dan Rawat Intensif Anak (ERIA) Dr. dr. Ririe Fachrina Malisie, Sp.A(K) mengingatkan para orang tua yang mengajak bayi atau anak mudik ke kampung halaman menggunakan pesawat terbang.

Dokter Rire meminta para orang tua agar lebih menyadari beberapa kondisi darurat (emergency) yang mungkin dapat terjadi pada anak saat mudik menggunakan pesawat terbang.

BACA JUGA: Jasa Marga Usul Rekayasa One Way Tak Diperlukan di Tol Japek saat Musim Mudik 2023

"Jangan menyangka, 'oh, kalau naik pesawat aman, deh'. Belum tentu. Jadi modalitas mudik ini yang mungkin banyak akan dipakai oleh masyarakat awam juga bisa menyebabkan hal emergensi," kata Ririe dalam diskusi media secara daring, Selasa (4/4).

Setidaknya ada 2 hal yang harus diperhatikan, yakni:

BACA JUGA: 1,4 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik Naik Kareta Api Tahun Ini

1. Waspada jika Anak Batuk Pilek 

Dokter Ririe Fachrina mengingatkan agar orang tua waspada apabila bayi dan anak dalam kondisi tidak prima, termasuk mengalami batuk dan pilek yang agak berat hingga kesulitan bernapas.

Pengaruh ketinggian terhadap kondisi oksigen dalam tubuh, jelasnya, akan menimbulkan atau berdampak emergensi salah satunya yaitu hipoksia atau kekurangan oksigen.

BACA JUGA: Prediksi Jasa Marga untuk Musim Mudik Lebaran 2023, Pemudik Wajib Catat!

"Apabila anaknya sejatinya sudah mulai kurang sehat, batuk pileknya sudah rada-rada berat, hidung mampet, sementara dia sudah kesulitan untuk menghirup oksigen, misalnya, kemudian dibawa dengan perjalanan jauh mungkin 4 sampai 6 jam apalagi berbelas jam, itu kita harus waspada terhadap terjadinya hipoksia," pesan Dokter Ririe.

Ririe menjelaskan kekurangan oksigen dapat menyebabkan napas menjadi berkurang atau bahkan meningkat.

Kadar oksigen yang sangat kurang juga bisa menimbulkan gejala kejang-kejang.

Kondisi ini perlu diwaspadai mengingat fasilitas emergensi yang ada di dalam pesawat memiliki keterbatasan.

2. Waspadai Sindrom Dysbarism

Dia juga mengingatkan orang tua yang membawa bayi, terutama di bawah usia 3 bulan, harus memiliki persiapan khusus sebelum melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat. Apalagi mengingat adanya penurunan saturasi oksigen saat berada di dalam pesawat.

Selain hipoksia, kondisi lain yang perlu diwaspadai yaitu sindrom dysbarism yang terjadi akibat perubahan tekanan di sekitar tubuh saat berada pada ketinggian.

Dokter Ririe mengatakan, kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di saluran cerna, seperti rasa kembung hingga mendadak muntah.

Beberapa anak yang sudah memiliki gangguan pada tuba eustachi atau saluran di telinga juga harus waspada saat memutuskan untuk menggunakan transportasi udara.

Dokter Ririe menjelaskan, biasanya anak pada kasus tersebut akan mengalami keluhan nyeri telinga pada saat pesawat lepas landas maupun saat mendarat. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler