Mahasiswa Indonesia Sabet Gelar di Ajang AYDA 2021, Nippon Paint Merespons Begini

Kamis, 15 Juli 2021 – 16:37 WIB
Karya Marietta Stefani dari Universitas Kristen Petra, yang menampilkan perspektif manusia dengan penyandang tunanetra agar bisa menikmati sebuah karya seni. Foto dok Nippon Paint

jpnn.com, JAKARTA - Chief Executive Officer (CEO) Decorative Nippon Paint Indonesia Jon Tan merasa bangga dengan capaian dua mahasiswa.

Yakni Marietta Stefani dari Universitas Kristen Petra dan Patricia Caitlyn dari Universitas Pelita Harapan di kompetisi Asia Young Designer Awards (AYDA) Summit 2021.

BACA JUGA: Vanessa Angel: Kami Sudah Sampai Airport, eh Enggak Bisa Terbang

Sebab, keduanya berhasil membawa harum nama Indonesia di kancah Internasional dan mengalahkan 35.000 karya dari 13 Negara lainnya.

Marietta diketahui menyabet kategori gelar Honorary Mention di dalam kompetisi itu.

BACA JUGA: Nippon Paint Hadirkan Rangkaian Cat Kesehatan dengan Silver-Ion, Terbukti Ampuh Basmi Virus

Di sisi lain, Patricia turut menjadi yang terbaik di kategori Desain Interior.

"Ini menjadi poin penting dalam perjalanan kami ke depan. Kami berharap, pada AYDA selanjutnya makin banyak karya yang masuk dan muncul sebagai pemenang dari Indonesia,” ujar Jon Tan dalam keterangan persnya, Kamis (15/07).

BACA JUGA: Jasindo Bersama Konsorsium Asuransi Proteksi Aset dan Konstruksi SKK Migas-KKKS

Marietta Stefani dengan karyanya yang berjudul Unsighted Intertwining Multisensory Experience with Architecture menampilkan perspektif manusia dengan penyandang tunanetra agar bisa menikmati sebuah karya seni.

Konsep Unsighted merupakan keseluruhan pengalaman multisensori, dengan menstimuli penggunaan indera-indera lain sebagai pengganti indera pengelihatan yang hilang.

Mengkomposisikan tekstur-tekstur, bunyi-bunyian, bau, dan suara-suara bisa membantu pengunjung tunanetra memperoleh pengalaman penuh di sebuah galeri seni yang dikombinasikan dengan elemen linear, kontinuitas, ritme, keteraturan, serta landmark sesuai teori orientasi yang digunakan tunanetra.

Tahun ini kompetisi desain AYDA mengangkat tema Forward: Human-Centred Design.

Kompetisi ini memberikan panggung calon desainer menciptakan ruang yang sadar sosial sekaligus inovatif dan berkelanjutan.

Dilaksanakan secara virtual, kompetisi tahun ini banyak memasukan interaksi digital mulai dari coaching session hingga pelaksanaan Upacara Penghargaan.

"Kami sangat terkesan dengan karya yang dirangkai oleh para peserta dan pemenang AYDA tahun ini. Kami akan ditantang untuk menciptakan desain dan ruang yang out-of-box yang mampu mendukung perdagangan dan mampu menahan banyak perubahan, yang mungkin kita hadapi di masa depan," ujar Sibarani Sofian, juri untuk Kategori Arsitektur sekaligus pendiri dan Urban di Indonesia. (ast/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler