jpnn.com, INDERALAYA - Dua mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) tewas tenggelam di danau galian sedalam 8 meter di hari terakhir mengikuti Pendidikan Dasar Kepemimpinan (Diksarpim), kemarin (26/3).
Kedua mahasiswa bernama M Taufik Hidayat (19) dan QZ (19), tercatat sebagai mahasiswa semester II Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) FKIP Unsri. Taufik beralamat di Jl Supersemar, Lr Kalpataru, No 19, RT 34/02, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang, Sumsel.
BACA JUGA: Kejar Kapal, Seppi Malah Tewas Tenggelam
Sementara QZ yang namanya memang singkat itu, asal Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Muba.
Mereka menemui ajalnya di kawasan Bumi Perkemahan Unsri Inderalaya. Sejumlah mahasiswa, dosen, hingga pihak kepolisian terlihat melakukan pencarian.
BACA JUGA: Tes Urine Dadakan, Seorang Anggota Melarikan Diri
Belum diketahui pasti jamnya mereka tenggelam. Sejumlah mahasiswa mengaku tidak tahu persis, lainnya memberi kode agar tidak memberikan keterangan pada wartawan.
Hanya mahasiswa bernama Rudi, sempat mengatakan Minggu (26/3), merupakan tahapan terakhir mereka mengikuti Diksarpim. Kemarin, kegiatan dilakukan di danau galian.
BACA JUGA: Uang dan Emas Senilai Ratusan Juta Cuma Ditukar Garam
“Tapi tidak tahu mengapa mereka (Taufik dan QZ) di kolam yang dalam. Yang lainnya di kolam dangkal,” ujar Rudi kepada Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), Senin.
Belum sempat bercerita lebih lanjut, Rudi keburu ditarik temannya agar diam. Senada sikap beberapa dosen yang ikut menyaksikan proses pencarian.
“Nanti saja, kami juga tidak punya kewenangan,” kata Didi, dosen Biologi.
Proses pencarian, akhirnya membuahkan hasil sekitar pukul 16.30 WIB. Pertama kali ditemukan Taufik, kondisinya diduga sudah kritis. Begitu dilarikan ke Puskesmas Timbangan 32, tim medis menyatakan sudah meninggal dunia. Baru menyusul kemudian, sekitar pukul 17.40 WIB ditemukan tubuh QZ.
“Allahu Akbar, Allahu Akbar,” teriak mahasiswa begitu melihat tubuh QZ.
Tubuhnya sudah agak kaku, langsung ditarik ke daratan. Diduga dia sudah tewas, sebab petugas Puskesmas Timbangan 32 juga menyatakan QZ tidak bernyawa lagi. Mahasiswa yang ikut menyusul ke puskesmas, ada yang shock dan pingsan.
Kepala Biro BAAK Unsri, Djunaidi terlihat datang ke Puskesmas Timbangan 32. Ketika ditanya wartawan, Djunaidi belum bisa berkomentar. “Saya baru datang, saya belum bisa memberikan keterangan,” singkatnya.
Petugas medis Puskesmas Timbangan 32, Edi, mengatakan dari hasil visum luar, tidak ada tanda-tanda kekekrasan yang dialami kedua korban. “Sepertinya murni meninggal karena tenggelam,” kata Edi.
Kanit Polmas Satbinmas Polres OI, Ipda Yulius, mengatakan kedalaman kolam galian tersebut sekitar delapan meter. Sebab dia sendiri ikut menyelam melakukan pencarian. “Cukup dalam, sehingga menyulitkan tim dan mahasiswa yang ikut mencari,” singkatnya.
Kasat Reskrim Polres OI AKP Ginanjar, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki dugaan kelalaian dari kasus tersebut.
Memeriksa saksi-saksi, mengecek kelengkapan kegiatan sudah sesuai SOP atau belum, dan lainnya. “Keluarga korban belum membuat laporan polisi (LP,red),” katanya. (sid/air/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Hilang Terbawa Arus di Gorong-Gorong
Redaktur & Reporter : Budi