2 Nelayan Korban Kapal Tenggelam di Riau Ditemukan Tak Bernyawa

Jumat, 17 Juli 2020 – 01:36 WIB
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah dua nelayan korban kapal tenggelam di Kabupaten Rohil, Riau, Kamis (16/7/2020). Foto: ANTARA/HO-Basarnas Pekanbaru

jpnn.com, PEKANBARU - Dua nelayan korban kapal tenggelam di perairan Kabupaten Rokan Hilir, Riau, akhirnya ditemukan Tim SAR gabungan, Kamis.

Humas Kantor Basarnas Pekanbaru Kukuh Widodo menyatakan dua nelayan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

BACA JUGA: Bayar Wanita Panggilan Pakai Uang Palsu, Pemuda Asal Pekanbaru Benar-benar Bikin Malu

"Kedua korban atas nama Surya dan Ono yang ditemukan oleh Tim SAR gabungan lokasi kejadian dengan jarak 2,22 kilometer dari tempat kejadian," ujarnya.

Kedua korban tersebut kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD Pratomo Kabupaten Rohil.

BACA JUGA: Berita Duka, Empat Guru Meninggal Dunia Akibat Perahu Tenggelam di Sungai

Kapal pencari ikan karam pada Rabu (16/7) dini hari di perairan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, mengakibatkan dua nelayan hilang. Korban yang masih dalam pencarian bernama Surya dan Ono.

Kronologi kejadian berawal saat empat nelayan yang sedang menebar jaring di Dermaga Syahbandar Rohil pada Selasa (14/7) malam. Setelah menebar jaring mereka beristirahat di dermaga sambil menunggu jaring.

BACA JUGA: Residivis Kasus Pembunuhan Kembali Berulah, Siram Air Keras ke Wajah Tamsi

Setelah kapal ditambat, tidak disadari keempat nelayan tersebut tertidur, sehingga air surut tidak diketahui sampai akhirnya kapalnya karam.

Tim SAR gabungan sempat terkendala dalam proses pencarian dua nelayan yang hilang karena lokasi perairan tersebut banyak buaya muara.

"Kendala di lapangan adanya predator dan arus pasang surut sungai Rokan sangat deras. Predator itu maksudnya buaya, jadi kita harus ekstra hati-hati," katanya.

Karena lokasi pencarian yang dinilai sangat rawan, maka tim SAR tidak bisa melakukan penyelaman di perairan tersebut saat melanjutkan proses pencarian.

"Risikonya besar kalau menyelam, di samping air keruh kan banyak predatornya," katanya.

BACA JUGA: Lagi Kasus Anak Gugat Ibu Kandung Terjadi, Kali Ini Gara-gara Tanah

Proses pencarian melibatkan tim SAR gabungan yang terdiri dari personel TNI AL dua orang, Polair Rohil 10 orang, BPBD Rohil tiga orang, masyarakat 30 orang, serta Unit Siaga SAR Kabupaten Rohil.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler