2 Oktober, Genset Sewaan Tiba di Belawan

Minggu, 29 September 2013 – 10:39 WIB

jpnn.com - BELAWAN-Mesin genset sewaan PT PLN (Persero) yang diimpor dari Singapura Malaysia dan Singapura berkapasitas 75 Mega Watt (MW), dijadwalkan akan tiba di dermaga pelabuhan BICT (Belawan Internasional Container Terminal) pada 2 Oktober mendatang. Saat ini genset tersebut masih dalam proses pengapalan di Pelabuhan Singapura.

“Mesin genset sewaan PT PLN (Persero) Sumbagut nantinya tiba dengan diangkut jasa kapal MV Yossa Bhum. Posisi kapal MV Yossa Bhum saat ini masih berada di Singapura. Setelah melakukan proses pengapalan, kapal laut milik PT Bhum Mulia Pria akan berlayar menuju pelabuhan Belawan dan dijadwalkan tiba di Belawan pada Selasa (2/10) mendatang,” ujar Asisten Menejer Humas BICT Tengku Irfansyah, kemarin.
 
Untuk diketahui, mesin genset impor sewaan yang akan ditempatkan di Gardu Induk Sektor Pembangkit Medan di Jalan Titi Pahlawan Kelurahan Paya Pasir Kecamatan Medan Marelan, sesuai rencana akan dioperasikan pada 7 Nopember 2013. Pengoperasian mesin penghasil tenaga listrik ini guna membantu mengatasi defisit daya sekitar 400 MW dari beban puncak yang mencapai 1.655 MW.
 
GM PLN Pembangkitan Sumbagut Bernadus Sudarmanta mengatakan, PT PLN pembangkit Sumbagut rencananya akan menambah lagi menyewa genset dengan kapasitas 160 Megawatt (MW).

BACA JUGA: Nenek dan Cucu Tewas Berpelukan

Sebelumnya pihaknya juga sudah menyewa genset berdaya 150 MW dari Singapura dan Malaysia serta empat mesin genset berkapasitas 120 Mega Watt (MW) dari Jerman yang akan disewa selama 4 tahun. Hal ini dilakukan untuk menambah suplai daya listrik selama perbaikan pada beberapa pembangkit mesin di Belawan belum selesai.

"Sewa genset dengan kapasitas 150 MW sudah kita kontrakkan ke pihak ketiga dan akan ditender lagi untuk sewa selanjutnya kapasitas 160 MW. Untuk genset yang 150 MW direncanakan akan masuk semua pada Oktober, dan yang baru masih 20 MW," ujarnya.

BACA JUGA: Rute Baru Cirebon-Bandung Resmi Beroperasi

Dijelaskan Bernadus, untuk penyewaan genset yang berkapasitas 160 MW akan ditenderkan secara terbuka. Dimana nanti pihak ketiga atau kontraktor tersebut menyediakan genset yang dibutuhkan dan PLN membayar sewa mesin berdasarkan daya atau kilo watt hour (Kwh) yang dihasilkan.

"PLN juga yang menyediakan bahan bakarnya. Jadi diperkirakan, untuk  biaya bahan bakar Rp2.300/kwh dan ditambah ongkos sewa sekitar Rp 300/Kwh. Untuk biaya sewa genset itu, akan tergantung pada pada seberapa besar nanti Kwh yang akan dihasilkan dari mesin-mesin sewa tersebut," jelasnya.
 
Penambahan sewa genset ini, lanjut Bernadus, harus dilakukan untuk cadangan kalau ada gangguan pada pembangkit sehingga tidak terjadi pemadaman ke pelanggan. "Kontrak penyewaan genset ini untuk 1 tahun," katanya.
 
Bernandus menambahkan, PLN saat ini sedang mulai men-set up mesin genset sewaan yang didatangkan dari luar negeri. Diharapkan solusi jangka pendek ini bisa segera mengakhiri byar-pet di Sumatera Utara pada November mendatang," kata Bernadus.

BACA JUGA: Walikota Akui Banyak Warga Bandung Stres

Dipaparkannya, sejak tahun 2006 hingga sekarang, kondisi listrik di Sumatera Utara makin complicated karena PLN tidak bisa segera memasok setrum dari PLTU Pangkalansusu ke pembangkit di Binjai untuk segera masuk sistem kelistrikan Sumatera Utara.

Arus listrik sebesar 2 kali 220 Megawatt seyogyanya sudah bisa didistribusikan per September lalu, namun terkendala karena pembangunan tower transmisi PLN di Padangtualang dan Gebang, Kabupaten Langkat terkendala ganti rugi cukup tinggi.

"Akibat kondisi ini membuat pengujian dan penyetelan aliran listrik dari PLTU Pangkalansusu ke dalam sistem kelistrikan  Sumatera Utara jadi tertunda. Padahal jika PLTU Pangkalan Susu beroperasi sebesar 2 x 220 Megawatt otomatis akan bisa meringankan beban krisis listrik saat ini. Untuk membantu krisis listrik saat ini, PT Inalum juga akan kembali memasok listrik (swap) sebesar 120 MW dari kemampuan 600 MW yang mereka miliki," tambahnya.

Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Sumut, Raidir Sigalingging mengatakan, pihaknya sedang berupaya penuh dalam percepatan pengoperasian beberapa pembangkit di Sumut yakni PLTD Sewa Relokasi 20 MW GI Glugur yang telah beroperasi pada minggu II September 2013.

Kemudian, lanjutnya, PLTD Sewa Bio Fuel 150 MW (30 MW GI Kualanamu) dengan rencana beroperasi pada minggu II November 2013 ditambah 30 MW GI Payah Pasir dengan rencana operasi pada minggu I November 2013 dan 45 MW GI Payah Pasir dengan rencana operasi pada minggu I November  2013 serta 25 MW GI Tanjung Morawa dengan rencana operasi pada minggu II November m2013 dan 20 MW GI Tanjung Morawa pada minggu II November  2013.
 
Kemudian PLTD Sewa MFO 120 MW yakni dari 20 MW Belawan  telah beroperasi) dan 100 MW Pembangkit Belawan dengan rencana operasi pada minggu I Desember 2013 serta PLTD 160 MW (30 MW GI Belawan) 40 MW Payah Geli dengan rencana operasi pada minggu II Desember 2013 dan 30 MW GI Sei Rotan dengan rencana beroperasi II Desember 2013, lalu 30 MW GI Kim dengan rencana operasi minggu II Desember 2013 dan 20 MW GI Idi dengan rencana operasi II Desember 2013 serta 10 MW GI Tualang Cut dengan rencana operasi minggu II Desember 2013," rincinya.

Untuk itu, dengan beroperasinya seluruh pembangkit tersebut akan menambah daya sebesar 450 MW di Sumut. (rul/ila/mag-9)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ombudsman Bakal Kaji SK Menhut untuk Batam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler