2 Orang Berfoto Tanpa Busana di Tempat Sakral, Beredar di Medsos, Heboh

Kamis, 22 Oktober 2020 – 16:53 WIB
Kapolres Cianjur, Jawa Barat, AKBP Mochamad Rifai. Foto: ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, CIANJUR - Foto tanpa busana dua orang pendaki saat berada di Alun-alun Surayakancana, Gunung Gede, beredar di media sosial.

Alun-alun Surayakancana, Gunung Gede. Selama ini merupakan "Kabuyutan" atau tempat yang disakralkan oleh warga sekitar dan Jawa Barat.

BACA JUGA: Hiii... Lihat Foto Ini, Adanya di Cianjur

Alun-alun Suryakancana, Gunung Gede dikelola Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur.

Polres Cianjur, Jawa Barat, melacak dan memburu pemilik akun yang memposting foto tanpa busana tersebut.

BACA JUGA: Inilah Masalah Terbaru Proses Penetapan SK PPPK, Sabar ya

"Kami sudah minta anggota untuk melacak akun milik kedua pendaki yang memposting foto tersebut dan segera menangkap keduanya karena sudah meresahkan dengan postingan di media sosial yang dilakukan di tempat yang dinilai sakral bagi warga Jawa Barat," kata Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai di Cianjur, Kamis (22/10).

Meski belum ada laporan resmi dari pihak pengelola taman nasional, pihaknya tetap menugaskan anggota melacak dan segera menangkap pelaku karena sudah meresahkan masyarakat.

BACA JUGA: Pendaki Gunung Rinjani Asal Tampak Siring Tewas Terjatuh ke Jurang

" Mereka akan kita amankan setelah ada laporan resmi. Apapun dalihnya mereka sudah membuat resah warga Cianjur dan Jabar pada umumnya," kata Rifai.

Sementara Kordinator Relawan Indonesia Pembela Alam (Rimba) Eko Wiwid Arengka dan asosiasi pemandu pendakian di TNGGP Cianjur, meminta pihak berwajib mengusut tuntas postingan foto tanpa busana dua orang pendaki berjenis kelamin pria di lokasi yang diduga Alun-alun Surayakancana, Gunung Gede yang dinilai merupakan "Kabuyutan" atau tempat yang disakralkan bagi warga sekitar dan Jawa Barat.

Kedua orang tersebut telah melanggar SOP pendakian dan “hukum” yang berlaku di areal taman nasional yang selama ini dianggap warga sebagai tempat yang sangat disakralkan.

"Kami minta diusut tuntas agar tidak ada lagi kasus serupa terjadi di Kabuyutan yang selama ini sangat dijaga warga. Selama ini warga dan pendaki yang benar-benar mencintai dan merasa memiliki Gunung Gede-Pangarango, bersama-sama menjaga kelestarian dan menerapkan kearifan lokal saat berada di area taman nasional," kata Eko.

Sebelumnya Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, berkordinasi dengan pihak kepolisian guna mengusut tuntas pelanggaran yang dilakukan dua orang pendaki yang berpose tanpa busana diduga di alun-alun Surayakanana, Gunung Gede, karena dinilai melanggar kesopanan selama berada di area taman nasional.

"Balai Besar TNGGP akan berkoordinasi dengan pihak berwajib, kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait ITE dan atau Pornografi. Namun intinya pendaki tersebut sudah melanggar kesopanan selama berada di area tamaan nasional," kata Kepala Balai Besar TNGGP, Wahju Rudianto dalam suratnya, Kamis.

Pihak TNGP sangat menyesalkan perbuatan yang dilakukan dua pria tersebut karena bertentangan dengan norma agama dan sosial.

Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pendaki dilarang melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan dan perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler