"Sampai saat ini, sudah tiga orang yang terdeteksi mengidap penyakit itu dan dua orang diantaranya sudah meninggal dunia. Tiga penderita ini, terdiri satu laki-laki dan dua perempuan. Pengidap yang meninggal, satu laki-laki dan satu perempuan," ungkap Abubakar seperti dilansir KENDARI POS (JPNN Group), Rabu (26/12).
Sayangnya, para penderita baru terdeteksi setelah memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Itupun, tujuan pemeriksaannya bukan untuk pemeriksaan HIV/AIDS, tetapi awalnya penderita merasakan penyakit demam atau lainnya, tetapi setelah diperiksa ternyata mengidap HIV.
Penyakit satu ini lanjutnya, memang tidak ada obatnya, sehingga yang bisa dilakukan hanyalah pencegahan. "HIV/AIDS sesungguhnya lebih mudah dihindari penularannya. Karena HIV/AIDS tidak menular melalui udara seperti batuk, tidak menular melalui jabat tangan seperti penyakit kulit, ya cukup berprilaku baik saja, sudah dapat mencegah terjadinya penularan virus HIV," katanya.
Pengidap HIV/AIDS ini, memang susah dideteksi secara manual, apalagi kalau belum terlalu parah. "Secara fisik, kelihatan sehat, tetapi jika sudah diperiksa ternyata sudah terjangkiti. Dan penyakit ini, menyerang sistem imun, sehingga jika penderita berada dalam kondisi kurang prima, semakin memperburuk serangan virus penyakit ini," ujarnya. (cr1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brimob Sterilisasi Gereja Sebelum Misa
Redaktur : Tim Redaksi