jpnn.com - BALIKPAPAN - Polisi menangkap dua perampok toko swalayan Alfamidi yang berlokasi di dekat gerbang Perumahan Pesona Bukit Batuah, Graha Indah, Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Penangkapan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam sejak kejadian perampokan pukul 22.30 WIT, Rabu (18/10).
Kapolsek Balikapan Utara Ajun Komisaris Polisi Bitab Riyani, Jumat, mengatakan kedua pelaku yang identitasnya belum diketahui itu mendatangi swalayan tersebut menjelang waktu toko tutup.
BACA JUGA: Mabes Polri: 455 Polisi Disiapkan Untuk Kawal Pasangan Capres-Cawapres
Lalu, pelaku mengancam dua karyawan perempuan dengan senjata tajam, dan menjarah mesin kasir.
Namun demikian, ujarnya, para karyawan sempat berteriak.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Otak Perampokan Toko Kelontong di Palembang
Teriakan itu terdengar oleh warga.
Lalu, warga berkumpul dan mengepung toko yang terletak di puncak bukit kawasan Taman Bukit Sari tersebut.
BACA JUGA: Perampokan Minimarket di Kembangan, Polisi Bergerak Memburu Pelaku
“Nah, satu orang nekat menembus kepungan warga, satu orang lagi lari ke lantai dua dan melompat dari sana ke semak di belakang toko,” cerita Bitab Riyani, Jumat (20/10).
Perampok yang menembus kepungan warga lari menuju ke utara ke arah Kariangau.
Yang melompat ke semak untuk sementara tak terlihat oleh warga.
Kedua perampok juga meninggalkan motor yang mereka gunakan untuk mendatangi Alfamidi Bukit Batuah.
Malam itu juga, polisi dari Tim Gabungan Jatanras Polda Kaltim, Polresta Balikpapan, dan Polsek Balikpapan Utara, memburu keduanya.
Kapolsek menjelaskan bahwa menjelang sore, Kamis (19/10), kedua pelaku sudah tertangkap.
“Dua pelaku sudah ditangkap oleh Tim Gabungan. Identitas lengkapnya masih sama anggota di lapangan,” kata dia.
Bersama para pelaku, sejumlah barang bukti juga diamankan, termasuk uang yang diambil dari Alfamidi.
Polisi juga masih terus mengembangkan kasus ini.
Kapolse mengatakan para karyawan yang sempat diancam dengan senjata tajam oleh para pelaku, mengalami kaget berat alias syok. Namun demikian, tidak ada luka atau pun upaya penyekapan.
“Pelaku menakut-nakuti saja pakai senjata tajam,” tutur Bitab Riyani. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi