jpnn.com, JAKARTA - Polisi akhirnya mengumumkan tersangka penyerang Novel Baswedan. Pelakunya ada dua. Keduanya polisi aktif. Inisialnya RM dan RB. Entah mereka dalang atau wayang.
Pengungkapan pelaku teror terhadap Novel sang penyidik KPK itu diumumkan Kabareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jumat (27/12).
BACA JUGA: Polri Garap 73 Saksi sebelum Tangkap 2 Brimob Penyerang Novel Baswedan
Menurut Listyo, pelaku ditangkap Kamis (26/12) malam oleh tim teknis yang bekerja sama dengan Brimob, di Cimanggis, Depok. "Pelaku ada dua orang. Inisial RM dan RB. Polri aktif," ungkap Listyo.
Karo Penmas Polri, Brigjen Argo Yuwono menambahkan, keduanya langsung ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini, keduanya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polda Metro Jaya. Keduanya diberikan pendampingan hukum dari Mabes Polri. "Pagi tadi (kemarin-red) sudah ditetapkan sebagai tersangka. Siangnya dilakukan pemeriksaan bagi tersangka," ungkap Argo.
BACA JUGA: Penyerang Novel Baswedan Ditangkap, Begini Kata Iwan Fals
Apa motif pelaku menyiram air keras ke mata Novel, Argo mengaku belum tahu. Dia meminta publik bersabar. "Pemeriksaan belum, sudah (nanya) motif. Nanti kalau sudah selesai baru kita tahu semuanya. Sabar dulu," tutur Argo.
Terpisah, Neta S Pane dari Indonesia Police Watch (IPW) punya versi lain soal pelaku penyiraman air keras terhadap Novel. Pertama, pelakunya tunggal. Yakni, anggota Brimob Kelapa Dua, Depok, berpangkat brigadir. Pelaku yang menyiapkan air aki mobil dicampur air untuk menyiram Novel, meminta kawannya mengantarnya ke kawasan perumahan Novel di Kelapa Gading dengan sepeda motor.
BACA JUGA: Pencuri Bersenjata Tombak Itu Tewas Ditembak Polisi
Teman si pelaku ini juga merupakan anggota Brimob Kelapa Dua, Depok. "Temannya tersebut tidak tahu menahu pelaku akan menyerang Novel," tutur Neta.
Menurut Neta, penyerangan dilakukan si brigadir lantaran kesal dan dendam dengan ulah Novel. Namun, tidak dijelaskan apa yang menyebabkannya dendam terhadap penyidik KPK itu.
Namun, IPW punya versi berbeda dari polisi. Menurut Neta, si pelaku menyerahkan diri. Bukan ditangkap. Nah, saat menyerahkan diri, teman si pelaku juga ikut ke kantor polisi bersama pelaku.
IPW berharap, Polri transparan membuka kasus ini ke publik. Terutama, soal penyerahan diri pelaku penyerangan dan temannya itu. "Dengan transparannya pengungkapan kasus ini, kasus Novel bisa segera dituntaskan, sehingga Polri tidak terus menerus tersandera kasus Novel," tandasnya. (okt/rmco)
Redaktur & Reporter : Adek